Dan sama halnya dengan di Ternate makanan ini sering diracik oleh kaum pria, khususnya mereka yang bekerja sebagai nelayan. Kesamaan lain yang berkaitan dengan jenis makanan Raw Food dari orang Ternate maupun mereka yang tinggal di pesisir pantai Sulawesi Utara adalah citarasa pedasnya. Kemudian berkaitan dengan penyebutan makanan, sebenarnya tidak ada bedanya hanya saja penyebutannya yang terbalik sehingga dibaca berbeda. Masyarakat Ternate biasa menyebut makanan ini dengan sebutan "Gohu Ikang", sedangkan sebagian masyarakat Sulawesi Utara khususnya mereka yang tinggal di daerah pesisir pantai biasa menyebutnya dengan sebutan "Ikang Gohu".[11] Terlebih khusus di Kota Manado, tepatnya mereka yang tinggal di pesisir pantai menyebutnya sebagai Gohu Tuna, karena hanya berbahan dasar Ikan Tuna. Namun, tetap memiliki bahan-bahan yang sama dengan Gohu Ikan ala Ternate.[12] Â Â
Makanan Kesukaan Orang-Orang Kepulauan  Â
Nampaknya makanan yang dikategorikan sebagai makanan mentah (Raw Food) yang berbahan dasar ikan laut merupakan kesukaan orang-orang yang tinggal di kepulauan dan berada di pesisir pantai. Oleh karena itu, jenis makanan ini  tidak hanya ditemukan di daerah-daerah yang berada di Indonesia, seperti Ternate atau masyarakat pesisir pantai Sulawesi Utara, Misalnya. Akan tetapi makanan jenis ini dapat ditemukan di daerah-daearah yang berada di negara lain. Seperti kepulauan Hawaii, dapat juga ditemukan jenis makanan Raw Food. Di sana makanan ikan laut mentah yang masih segar disebut Poke.[13] Tidak hanya di dataran kepulauan Hawaii, tetapi di Negara Filipina bagian selatan, terdapat juga jenis makanan ini. tepatnya di kepulauan General Santos City. Di sana sajian popular ini disebut Kinilaw.[14] Atau pergi ke Jepang yang mana di negara ini terkenal juga akan makanan Sashimi[15] yang berbentuk makanan mentah dari ikan laut. Makanan khas orang Jepang ini telah menjadi makanan kuliner internasional. Â
Selain kesamaan jenis makanan yang berbahan dasar ikan laut mentah, terdapat juga perbedaannya. Alasan terjadi suatu perbedaan, Karena di setiap negara memiliki citarasa makanan yang berbeda, dan juga penyajian bumbunya yang berbeda. Misalnya saja makanan Gohu Ikan orang Ternate dan Orang Sulawesi Utara dengan makanan Poke orang-orang kepulauan Hawai, berbeda citarasanya. Gohu Ikan yang merupakan makanan tradisional memiliki citarasanya sendiri, yakni terdapat rasa pedasnya. Sedangkan Poke tidak memiliki citarasa pedas. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa setiap makanan Raw Food yang menjadi ciri khas masyarakat kepulauan selalu memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Walaupun berbahan dasar ikan laut dan disajikan secara mentah. Â Â
Menunjukkan Identitas Etnis
Bagi manusia makanan memang merupakan kebutuhan primer yang bersifat oleh karena itu, salah satu faktor utama yang membuat manusia dapat bertahan hidup, yakni berkaitan dengan makanan. Hasil bumi yang melimpah dan beraneka ragam, sudah menjadi perhatian para leluhur yang hidup ratusan tahun lalu, mulai dari menghadapi tantangan alam untuk mengolah tanah agar bisa menghasilkan hasil bumi yang berlebih sesuai dengan keadaan alamnya sampai bagaimana mengolah hasil bumi menjadi makanan yang bermanfaat dan bervariasi.[16] Seperti halnya dalam Bangsa Indonesia yang melihat hasil bumi sebagai suatu hal yang bermanfaat, terutama dalam pengolahan pembuatan makanan.Â
Dari pengolahan makanan ini, kemudian terbentuklah jenis-jenis makanan yang bervariasi bentuk, ciri khas dan citarasa. Dikatakan demikian karena Indonesia adalah negara yang memiliki banyak kebudayaan dan suku. Sehingga dari kebudayaan yang terdapat pada setiap suku terciptalah jenis-jenis makanan yang berbeda-beda.Â
Dari perbedaan-perbedaan itu menunjukkan bahwa setiap daerah memiliki identitas etnis, terutama dalam kaitannya dengan makanan khas dari daerah atau suku tertentu yang disebut sebagai makanan tradisional. Seperti yang tertulis dalam artikel "Masakan Tradisional Sebagai Identitas Bangsa" bahwa: "makanan merupakan bagian dari manusia, kebudayaan dan lingkungannya.Â
Dalam perspektif budaya, makanan merupakan sebuah identitas, representasi, dan produksi dari kebudayaan yang berkembang di masyarakat. Pola makan dan jenis makanan dapat menggambarkan perilaku hidup, gaya hidup lingkungan dan sistem-sistem sosial masyarakat pendukungnya. Makanan secara budaya, menggambarkan identitas lokal suatu pendukung budaya yang mencirikan lingkungan dan kebiasaan, serta menggambarkan representasi regulasi, konsumsi dan produksi."[17] Â Â
Demikianlah dalam masyarakat Ternate, bahwa ciri khas makanan mereka yang berkaitan dengan ikan laut menunjukan bahwa mereka adalah orang-orang yang tinggal di kepulauan. Apalagi diperjelas dengan makanan khas dari orang-orang kepulauan Ternate yang sudah familiar di kalangan wisatawan yang datang ke daerah ini, yakni Gohu Ikan atau Sashimi orang Ternate. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Â