Kemudian ia memasangkan kipas exhouster pada lubang ventilasi yang lain. Pemasangan exhouster juga bisa dilakukan dengan membuat lubang di dinding persis sebesar exhouster tersebut.Â
Exhouster berfungsi untuk 'mengusir' udara yang ada dalam ruangan. Dengan 'diusirnya' udara inilah yang memungkinkan ada sirkulasi udaa dalam ruangan. Udara dari luar (yang berasap) masuk ke dalam ruangan tersaring oleh dakron. Lalu yang di dalam ruangan dibuang oleh kipas exhouster.
Dibdalam ruangan juga dipang satu set akuarium. Lengkap dengan air, pompa aerasi, lampu ultraviolet. Jika perlu di dalam akuarium tersebut ditaruh ikan hias.Â
Dan yang tidak boleh lupa, air untuk mengisi akuarium jangan air ledeng ataupun sumur pompa. Usahakan air berasal dari kolam belakang rumah atau sungai. Tujuannya adalah agar air tersebut mengandung alga. Justru alga ini organisme yang penting ada dalam sistem. Jika menggunakan air ledeng, maka dijamin tidak ada alganya. Alga tumbuh di air terbuka seperti kolam, sungai, selokan, dsb. Air yang mengandung alga biasanya dicirikan dengan kekeruhan yang agak kehijauan.
Alga yang ada dalam akuarium berguna untuk menangkap partikel-partikel mineral yang masih masuk ke dalam ruangan kelas bersama asap. Alga juga berguna untuk menyerap CO2 dan memprodukai oksigen dalam ruangan. Oleh karena itu akuarium perlu dipasang lampu ultraviolet agar fotosintesis terjadi.
"Satu lagi, kipas ruangan juga perlu kita pasang untuk membantu percepatan sirkulasi udara sehingga ruangan tidak pengap. Jika perlu dipasang dua kipas sekaligus", tambah doktor lulusan Jepang ini.
Sungguh, pemasangan alat ini akan dapat membantu proses belajar-mengajar sekolah-sekolah terdampak asap. Cara pembuatannya mudah, alat yang digunakan murah, dan daya halau-nya terhadap asap cukup signifikan. "Inilah yang kita maksud dengan teknologi solutif dan aplikatif"
Sebelumnya, uji coba sudah pernah lakukan di salah satu sekolah di Padang. Hasilnya, dari yang semula udara di luar kelas ISPU-nya (indeks standar pencemar udara) sebesar 228, di ruang kelas turun menjadi 78 yang merupakan. Artinya sudah masuk zona aman untuk anak-anak.Â
Melampaui Mimpi, Ditengok Presiden
Tak disangka, dapat kabar Presiden Joko Widodo didampingi Menko PMK dan Mendikbud berencana menyambangi Sekolah yang kami pasangi sistem aman asap itu. Ini tak terduga sebelumnya. Pengelola sekolah tentu saja setengah tidak percaya, apa benar Presiden mau datang?Â
Begi mereka, tak pernah cukup alasan untuk seorang Presiden datang ke sekolah itu. Mereka tak bernah berharap itu terjadi. Jangankan berharap, bermimpi saja tentu tak akan berani. Sekolah itu bukanlah sekolah yang bonafid di Kota Jambi.Â