Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih bauk turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sekelumit Cerita Dapur, Sekolah Aman Asap

1 Desember 2015   22:37 Diperbarui: 12 Januari 2016   16:40 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Berkacamata tebal, rambut minimalis, tak banyak omong, dan sederhana-apa adanya. Imajinasi kita tentang sosok profesor dalam film kartun yang kutu buku lengkap ada padanya. 

Sementara aku, mendapat peran untuk mewakili sosok birokrat - walaupun birokrat jadi-jadian sebab baru genap setahun ini mengabdi sebagai birokrat pemerintahan. Tentu aku musti bisa memenuhi imajinasi mengenai birokrat yang bercirikan berbaju formal, tampang klimis dan rambut selalu berminyak.  

Tapi untuk urusan kali ini, tak ada perbedaan dalam imaginasi tersebut, karena kami melebur bersama demi sebuah misi di lapangan, misi mengamankan sekolah-sekolah dari asap yang ditugaskan bukan dari orang sembarangan, tetapi dari seorang menteri Pendidikkan dan Kebudayaan! 

Sosok pria yang dicirikan kutu buku tersebut adalah seorang Profesor bernama Zaely Nurachman, dia menempuh program Doktoral dengan desertasi mengenai algae (ganggang), sehingga dia dikenal dengan ahli alga dan sudah khatam mengenai algae dari A sampai Z.  

Lalu apa hubungannya antara Profesor ahli alga tersebut dengan misi mengamankan siswa dari asap? Tak banyak yang tahu, bahwa algae merupakan organisme penyerap mineral nomor wahid di alam raya ini. Saya pun tahu setelah seharian dan semalaman kuliah lapangan dengan beliau.  

Apa hubungannya algae tersebut dengan asap? Yup, teori singkatnya, asap merupakan aerosol, udara yang bercampur dengan mineral yang terangkut dari pembakaran hutan itu. Maka, salah satu cara untuk membuat ruang kelas yang aman asap adalah dengan menaruh algae dalam ruangan kelas agar mineral-mineral yang terangkut dalam asap bisa dimakan oleh algae itu. Lalu algae juga bisa berfotosintesis menghasilnya O2. 

Tapi dengan menaruh algae saja tentu tidak akan cukup, pekatnya asap yang masuk ke ruang kelas, tak mungkin semuanya diserap oleh si algae itu. Oleh karena itu, kita membuat sistem ruang kelas yang bebas asap. 

Padahal perintah Mendikbud jelas: sistem yang sederhana, tidak perlu alat canggih serta mahal, bisa dilakukan oleh siapa saja, dan tentunya efeknya harus mampu mengurangi secara signifikan kepekatan asap dalam ruangan.  

Tapi memang yang namanya profesor, otaknya tentu encer. Keluarlah ide menggunakan dakron. Iya, dakron - kain kassa yang biasan digunakan untuk saringan pada aerator akuarium.

Beliau memasang kasa dakron pada setiap lubang ventilasi ataupun jendela ruangan. Prinsip tak ada lagi lubang terbuka yang memungkinkan si asap masuk dengan bebas. Semua lubang harus ditutup dengan dakron, sehingga udara yang masuk tersaring olehnya.

"Syaratnya, kapasnya harus dibasahi. Gunanya basah, agar partikel-partikel asap yang melewati dakron tertangkap air dan menempel pada pada dinding pori-porinya", terang profesor di ITB itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun