Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Hati untuk Satu Cinta (Bagian 8)

23 Januari 2022   00:10 Diperbarui: 23 Januari 2022   00:12 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Tanpa terasa sudah setahun Armand pergi meninggalkan kami. Akhir-akhir ini aku dan Ratih sangat sibuk dan jarang bertemu. Sepertinya Ratih punya proyek baru bersama teman-temannya. Aku sendiri tidak sempat menanyakannya karena sibuk bolak-balik Jakarta-Surabaya. Sepuluh hari tak bertemu rasanya kangen betul, dan baru siang ini kami bertemu untuk makan siang bersama.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul dua siang. "Kita ke apartemen aja deh, aku capek banget, tadi bangunnya pagi banget." kataku pada Ratih.

"Iya, aku juga capek banget, pengen tiduran. Kamu yang nyetir ya sayang?"

"Ok, tolong liat waze dong sayang" kataku sambil menyalakan mesin mobil.

Aku baru saja usai mandi ketika melihat Ratih sudah tertidur di ranjang. Namun tiba-tiba aku melihat sesuatu yang aneh. Ada darah di rok Ratih! "Kamu kenapa sayang?" tanyaku ketakutan.

"Gak tau, aku gak merasa apa-apa." Kata Ratih sambil mengusap rok yang membasahi ranjang.

Aku kemudian membawa Ratih ke rumah sakit.

Aku duduk termangu di ruang tunggu rumah sakit. Duh Gusti, semoga semuanya baik-baik saja. Tiba-tiba bahuku ditepuk, ternyata dokter kandungan yang pernah merawat Ratih.

"Maaf pak Armand, istri bapak keguguran. Turut berempati Pak. Padahal sudah lama ditunggu ya, tapi itu juga pertanda bagus, karena ibu ternyata bisa hamil."

"Makasih dok, makasih dok" aku hanya bisa menjawab dengan terbata-bata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun