"Senang kali kurasa. Maunya si Ucok ini gak usah dululah cewek-cewekan. Selesai sekolahnya nanti, trus kerja, nanti aku carikan istri yang baik untuknya." Kata Mamak si Ucok kepada suaminya.
"Mana bisa gitu! Ini bukan jaman Siti Nurbaya lagi. Manalah mau anak sekarang dijodohkan. Lihat kan, kemarin dia diputuskan cewenya, sekarang dia cari cewe lagi. Yah begitulah hidup. Biarkan saja mak."
Pada saat kedua orang tuanya berdebat soal dunia asmara si Ucok, tiba-tiba Ucok masuk ke dalam rumah sambil berseru, "Kon'nichiwa" lalu ia masuk ke dalam kamarnya.
Tak lama kemudian ia keluar lagi sambil berkata, "Pak, mak Ucok pergi dulu sebentar ya"
"Eh mau kemana kau, barusan juga kau sampe rumah?" kata mamak si Ucok keheranan.
"Mau ke Gramedia sebentar mak, mau beli kamus bahasa Jepang."
"Ngapai kau koq tiba-tiba nyari kamus bahasa Jepang?"
"Iya mak, dua hari lalu aku kenalan sama cewe Jepang. Lusa dia ngajak aku jalan-jalan ke danau Toba. Aku cabut dulu ya mak, Kon'nichiwa."
"Aduh Ucok matilah kita, tak kapok-kapoknya kau Ucoooook!" jerit mamak si Ucok, sementara bapak si Ucok tertawa terbahak-bahak. Namun si Ucok sudah pergi naik motor Honda Vario-nya. Entah dimana sekarang Bajaj Pulsar 220 itu, hahaha.
Salam sayang selalu...