"Ya udah yang ditilang juga kamunya, bukan aku" kata bidadari itu sambil naik ke jok belakang. Alamak!
Bidadari dari Bollywood itu bernama Myra Advani. Sebenarnya ia bukan dari Bollywood tapi dari Kesawan, pusat kota di kawasan Kota Tua Medan dengan berbagai bangunan bergaya kolonialnya itu.
Kesawan memang banyak dihuni kaum "India Putih" yang berasal dari India Utara seperti Punjabi. Sedangkan Kampung Keling/Kampung Madras dihuni kaum "India Hitam" yang berasal dari India Selatan (Tamil Nadu)
Ucok dan Myra memang sedang pedekate, boleh dikata gebetan. Namun bagi Ucok hubungan mereka itu serasa sudah tunangan saja! Sebenarnya banyak "cowo Bollywood" yang tertarik kepada Myra, terutama the boy next door, Ramesh Singh. Ramesh wajahnya mirip Shah Rukh Khan ketika muda. Tajir, ramah, baik dan seiman pula. Anaknya soleh karena rajin ke kuil, tapi Myra selalu mengabaikannya.
Jadi "entah apa yang dilihat" Myra pada sosok Ucok ini. Yah mungkin karena tampang Ucok ini yang anti-mainstrem.
Sebaliknya bagi Ucok "banyak kali yang mau dilihat" pada sosok Myra. Mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki (bagian tengah apalagi) tak puas-puasnya ia menatap dan membayangkannya.
"Senyum manisnya itu mampu melemaskan otot-otot yang kaku dan meluruskan tulang yang bengkok" kata Ucok kepada Morkhen suatu kali.
"Ah tak percaya aku bang. Manis-manis kata orang, kalo belum awak coba, gak yakinlah awak manisnya"
"Ah bangsat kau. piktor, pikiran kotor aja kau ini!" kata Ucok sambil tertawa.
Sejak mengenal Myra, kehidupan Ucok berubah 180 derajat. Kalau Ucok dulunya penggemar musik heavy metal dan punk rock, sekarang ia menggemari musik dangdut. Lagu Nothing Else Matter Metalicca kini berganti dengan lagu KKHH (Kuch Kuch Hota Hai) Shah Rukh Khan dan Kajol.
Roti tawar dengan selai nenas kini digantikan oleh chapati dan Naan. Nasi goreng digantikan nasi Briyani. Fried chicken kini digantikan Ayam Tandoori. Bahkan motor Honda Vario Ucok kini berganti menjadi Bajaj Pulsar 220. Alamak!