Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siti Zubaidah (Bagian 5)

15 Februari 2021   00:40 Diperbarui: 15 Februari 2021   01:21 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Henry terlihat ragu, sampai jendela mobil terbuka sedikit, "Hen, ini aku, Siti..."

"Alamak dinda, copot jantung kanda!"

Ternyata Samosir sudah mengatur strategi untuk mengeluarkan Siti dan Henry dari Malaysia. Samosir juga yang menolong Siti kabur dari rumahnya barusan ini.

Samosir ini adalah seorang penyeludup Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Tanjung Balai, Sumatera Utara ke Malaysia. Semenanjung Malaysia itu sudah seperti halaman rumahnya sendiri saja. 

Samosir lama bekerja sebagai TKI ilegal di Malaysia, dan mempunyai seorang istri pula di Kuala Kangsar.

Samosir berkenalan dengan Siti sekitar dua tahun lalu. Ketika itu Samosir terjatuh dari sepeda motor karena mabuk, tak jauh dari rumah sakit Pirngadi Medan. Samosir kemudian dibawa warga ke IGD rumah sakit tersebut. Samosir lalu ditangani Siti yang kebetulan sedang bertugas jaga di IGD.

Samosir sangat terkesan dengan pelayanan dokter jaga itu kepadanya, apalagi setelah dia tahu bahwa dokter tersebut ternyata satu kampung pula dengannya di Kuala Kangsar. 

Sejak itu mereka kemudian berteman akrab. Beberapa kali ketika Siti pulang kampung, Samosir kemudian datang berkunjung ke rumah Siti.

Tak lama kemudian, Henry keluar dari mobil menuju hotel. Mobil yang ditumpangi Siti itu pun segera berlalu.

Setelah menerima kunci kamar dari Henry, Samosir kemudian menuju kamar Henry untuk membereskan seluruh pakaian dan perlengkapannya.

Henry kemudian pergi ke resepsionis hotel untuk membayar rekening karena akan check-out keesokan harinya. Tak lupa Henry juga meminta morning call untuk jam enam pagi esok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun