Kita sepakat untuk menjunjung tinggi hak kebebasan berpendapat, akan tetapi tetap dibutuhkan kedewasaan berpikir, karena tidak semua warga beruntung dapat mempergunakan "pikirannya" dengan cara yang baik dan benar pula.
Kaum "lemah jiwa fakir pikir" kemudian menjadi sasaran empuk dari para influencer ini. Capek kan ribut-ribut terus? Jadi mari kita jaga hati kita agar tidak lari ke kepala, apalagi ke dengkul...
Referensi: Kompas.com
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!