Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sewu Kutho (Tribute to Lord Didi Kempot)

12 Mei 2020   11:52 Diperbarui: 12 Mei 2020   12:19 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku cuma pengen tau aja gus, kenapa Retno lebih memilih Pram daripada aku..."

"Andi, Andi... Retno tau bahkan aku juga tau banget kalau Retno itu lebih sayang sama kamu daripada Pram. Tapi gak semudah itu di kalau sudah menyangkut keluarga besar, apalagi yang berdarah biru..."

"Kayaknya kamu tau banget deh soal Retno gus, kenapa kamu sembunyiin selama ini dari aku gus? Lagian aku dengar Retno itu gak bahagia dan udah pisah rumah dari Pram!"

"Buset tau dari mana sampeyan urusan ranjang orang?"

"Ya dari Maya! Ingat gus, aku itu dulu satu kosan dengan Maya. Maya itu udah seperti adikku sendiri gus, apalagi Maya itu juga sohibnya Retno. Gus, sampeyan pikir tanpa bantuan Maya selama ini, aku bisa ngajak Retno keluar?"

"Astaga, kenapa aku sampai lupa ya?" Agus terkekeh...

"Udah gini aja deh, aku butuh bantuan kalian berdua, kalian atur aja supaya aku bisa ketemu Retno"

"Bisa aja di, tapi ingat, mereka itu mungkin udah pisah ranjang, tapi Retno itu masih isteri sah Pram!"

"Aku paham gus, aku sadar kalau Retno itu masih isteri Pram. Aku cuma pengen ketemu aja gus. Aku janji..."

***

Sore itu gerimis yang turun membasahi kota Solo sejak pagi hari semakin menambah kegelisahan hati Andi. Jantungnya berdebar tidak karuan menunggu kehadiran Retno. Baru setengah jam dia menanti di cafe ini, namun terasa seperti setengah abad saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun