Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sewu Kutho (Tribute to Lord Didi Kempot)

12 Mei 2020   11:52 Diperbarui: 12 Mei 2020   12:19 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batin Andi tidak tenang. Ia akan mencari Retno dan berbicara kepadanya. Retno berutang penjelasan kepadanya. Andi nelangsa merga kebacut tresna (merana karena terlanjur cinta)

***

Andi baru saja menjejakkan kakinya di peron Stasiun Balapan. Sewindu sudah berlalu sejak ia terakhir kalinya meninggalkan kota Solo untuk mencari jejak Retno yang belum pernah bisa ditemuinya itu.

Andi memang sengaja ke Solo untuk menemui Retno yang berutang penjelasan kepadanya.

Tadinya Andi ingin menginap di hotel saja, akan tetapi Agus sohibnya ketika berkuliah dulu, memaksanya untuk tinggal di rumahnya.

Sore itu Andi dan Agus sedang duduk santai sambil menikmati kopi tubruk di halaman belakang.

"Andi, sampeyan lupain aja deh Retno itu" kata Agus sambil menyeruput kopinya.

"Aku sudah coba gus, tapi gak bisa. Gak bisa gus..."

"Halah, lagak mu itu. Jangan terlalu baper, ingat dia itu bini orang, anaknya pun dua"

"Soal itu aku paham gus, paham banget. Aku cuma pengen ketemu aja gus. Retno utang penjelasan samaku gus, kenapa dia minggat nikah dan gak pamit samaku"

"Lha, sampeyan ini gimana sih. Pertama, Pram dan Retno itu kan memang sudah dijodohin sejak dulu. Lalu kalian pacaran backstreet. Trus gara-gara itu kita berdua pernah digebukin preman suruhan Pram. Lha kalau Retno pamit sama kamu, ya pasti dia gak jadi menikah sama Pram dong?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun