Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Test The Water" ala Garuda

25 Juli 2019   12:59 Diperbarui: 25 Juli 2019   15:16 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi - Tampak pesawat terbaru Garuda Indonesia, Airbus A330-300 dan Boeing 777-300ER yang diresmikan di Hangar 4 GMF-Aeroasia, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (1/2/2016). (Andri Donnal Putera - kompas.com)

Walau bagaimanapun, aksi menaikkan harga ini telah membuat pemerintah memberikan perhatian sepenuhnya kepada Garuda. Jokowi kemudian memaksa Pertamina menurunkan harga Avtur. 

Hal mana membuat bos Pertamina mengurut dada, sebaliknya membuat bos Garuda tersipu malu. "wong utange dua triliun lebih koq maksa minta harga Avtur turun, kenapa gak  minta gratis saja? Lagian kenapa Pertamina yang disalahkan? Kalau merasa mahal, kenapa Garuda gak beli Avtur ke BP, Petronas atau Singapore saja?

Tak lama kemudian LBP (Menko Maritim) turun tangan untuk menegosiasikan penjadwalan utang Garuda kepada ICBC (industrial and Commercial Bank of China) terkait pembelian 5 pesawat Boeing 777-300 ER dan 6 pesawat Airbus A320 yang dibeli pada zaman Dirut Emir Satar pada 2013 lalu.

Garuda ini adalah bom waktu dari masa lalu. Ini bukan lah masalah kecil soal harga tiket semata, karena konflik Garuda ini melibatkan kepentingan beberapa Menteri di dalamnya. Menteri Keuangan dan Menteri BUMN mungkin pura-pura tutup mata saja. Bagi mereka yang penting rapor Garuda bisa bagus, sehingga mereka tidak perlu harus menyuntikkan dana besar untuk menyelamatkan Garuda.

Presiden Jokowi dan Menteri Pariwisata sewot. Kunjungan wisata kemudian anjlok! Padahal mereka sudah berdarah-darah untuk menjual wisata Nusantara keseluruh dunia! Bandara juga kini sepi, padahal butuh ratusan milyar untuk membenahi seluruh bandara di Indonesia.

Tapi yang paling lucu itu adalah Menteri Perhubungan. Awalnya beliau selaku regulator berusaha untuk menangani persoalan ini secepatnya.

Tapi beliau kemudian terkedjoet karena persoalan Garuda ini setidaknya akan melibatkan kepentingan dari seperempat penghuni kabinet. Beliau pun menyerahkan persoalan ini kepada Menko Perekonomian yang juga hanya bisa tergagu, hahahahaha....

Di Indonesia memang paling asoy itu menjadi Dirut Garuda, karena KPK juga cuma bisa menangkap Dirutnya tanpa bisa mencari solusi untuk membenahinya...

Test the water ala Garuda ini memang menarik hati. Mungkin ada baiknya para Dirut BUMN lainnya mencoba cara Garuda ini agar bisa lolos dari sergapan ke-bangkroetan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun