"Gorengan Mas Joko gak pernah sepih, ya, Mbak, masih pagi aja udah padet yang beli, sampe malem pun masih rame," tutur Ambar.
"Peminat gorengan kan banyak, Dik, orang gak ada bosennya makan gorengan, ya, wajar kalau mereka rame," ujar Ningrum.
Tiba-tiba Mbak Asih pemilik warung sate datang. "Mbak, baksonya dua porsi, ya," pesannya.
"Mau dianter atau nunggu, Mbak?" tanya Ambar.
"Saya tunggu aja, gak lama, toh?" ujarnya sambil tersenyum.
"Tunggu sebentar, ya, Mbak!" Ningrum beranjak dan mulai menyiapkan bakso pesanan Mbak Asih.
"Rame, Mbak?" Ambar berbasa-basi.
"Lumayan lah, Bar, baksonya gimana?"
"Alhamdulillah ada yang beli, Mbak." Ambar tersenyum.
"Gak coba pake penglaris aja, biar makin rame?" tanya Mbak Asih tiba-tiba.
Ambar mengerutkan keningnya tanda bingung. "Semua pedagang pake gituan, Bar, gak usah heran!" tutur Mbak Asih seolah tahu isi pikiran Ambar.