Mohon tunggu...
Chiavieth Annisa
Chiavieth Annisa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Kenapa bercerai? "Anna, ini surat cerainya, kamu tinggal tanda tang... Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link di bawah : https://read.kbm.id/book/read/82d6fdcb-4cc0-45a3-988e-fa2598e8401a/b0fefe4b-0f92-4e4a-ac56-0793fcad5fa3

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelajaran Berharga dari Seorang Anak Kecil

24 Mei 2023   20:22 Diperbarui: 24 Mei 2023   20:32 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hendri menoleh, mendapati Ridwan tengah berlari kearahnya. Begitu tiba di hadapanya, Ridwan kembali menormalkan kembali nafasnya yang sempat terengah-tengah. "Ada apa kak? Apa ada yang tertinggal?" tanya Hendri padanya. 

       

"Biar, aku beli saja semua cemilan itu. Coba kamu hitung semua, berapa jumlahnya. Setelah itu kakak akan membayarnya sesuai dengan harga perbijinya." ucap Ridwan dengan ekspresi datar. 

      

Hendri menghitungnya satu persatu, walaupun ia tak pernah menginjak bangku pendidikan, ibunya sering mengajarkannya berhitung serta mengalikan bilangan sesuai harga satuannya".

    

Ridwan memperhatikan dengan seksama. Ia berinisiatif memborongnya bukan karena apapun, tapi ia suka cara berpikir anak seumuran kelas 3 SD itu sangat positif. "Bekerja adalah sebuah kehormatan yang mencerminkan kemuliaan".

Setelah menghitungnya, Hendri menyebutkan jumlah isi toples tersebut, lalu Ridwan membantu menghitung total harga yang akan di a bayar dengan kalkulator di ponselnya. "Semuanya, 75 ribu rupiah dek. Ini uangnya." Ridwan kembali menyerahkan beberapa lembar uang kertas ke tangan Hendri. 

       

Dengan senyum yang merekah, ia menerimanya, bisa di tebak suasana harinya saat ini bagaimana. "Maaf dek, sejak tadi kita sudah mengobrol banyak, kakak belum tahu namanya siapa?" tanya Ridwan setelah meraih toples tersebut.

     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun