Siapa laki-laki ini, aku tidak mengenalnya sama sekali. Namun dia memanggil sebutan yang seolah olah sudah tau rentang usiaku dengan usianya.
"oh, lagu more than words saja bang", balasku cepat. "oke", jawabnya lagi.
Tidak terlalu lama menunggu, petikan gitar itu kembali ia mainkan mengalunkan melodi lagu yang dibawakan oleh group vokal westlife itu, lalu aku pun bernyanyi dengan hati yang sudah penasaran dengan gerangan laki-laki ini.
Tidak sampai satu jam, kami masih tidak terlalu akrab. Ya. Tidak akrab. Kami masih saling tidak mengenal satu sama lain. Apalagi aku yang buta dengan identitas laki-laki ini.
Di akhir perjumpaan singkat itu kami sepakat untuk bertukar nomor ponsel. Tidak ada perasaan khusus yang terpancar dari laki-laki ini, hanya untuk teman saja. Namun tentunya beda dengan aku, sepertinya rasa kagum akan keahlian sesuatu membuatku cepat untuk menyukai seseorang, termasuk laki-laki ini.
-----------------------------------------------
Tiga hari setelah kegiatan tersebut aku mencoba menghubungi laki-laki itu. Hanya iseng saja tanya kabar, tidak berharap untuk di jawab. Tapi, laki-laki itu terlau cepat untuk merespon pesan dariku. Dan perasaan aneh itu mulai tumbuh tidak karuan. Aneh. Karena aku tidak pernah serasa berlebihan ini sebelumnya.
Dari itu kami selalu dan berinteraksi melalui pesan singkat atau pun panggilan telpon. Hhmm terdengar akrab.
----------- 1.5 tahun Kemudian--------------
"Ah... dimana dia, bagaimana dengan semua hal tentang dia, sudah lama sekali kami tidak bertemu ataupun membalas pesan singkat. Ohh bisa jadi dia sudah menikah, hmm". Tiba-tiba terbesik di dalam batinku tentang laki-laki itu.
Namun tampaknya sang Khalik punya banyak cara dan punya banyak waktu untuk saling mempertemukan semua ciptaannya, termasuk aku dan laki-laki itu.