Dinda: Maaf, tadi sore aku sudah memberikan ruang untuk aku dan kamu berdiskusi dan kamu memberikan feedback yang sungguh jelek. (Beursaha melangkah lagi)
Sean: Tadi aku tidak paham maksud kamu Din, aku tidak bermaksud seperti itu. (Menahan lagi Dinda)
Dinda: Tidak bermaksud? Ini jam tiga subuh dan kamu keluar dari Gedung apartment milik wanita itu dua kali Sean, setidaknya dua kali yang aku lihat (Meninggikan nada suaranya)
Sean: (Menggeleng ribut) Memang dua kali saja aku ke apartment Alisa
Dinda: (memotong pembicaraan Sean) Saja? Tanpa bicara padaku? Di jam tiga subuh? Aku benci kamu
Dinda pun pergi berlari tanpa melihat kebelakang lagi dan Sean hanya melihat dengan tatapan kosong.
Bab III : Akhir dari Semua
Sudah seminggu setelah insiden jam tiga subuh menghantui Dinda yang berpura -- pura tidak masalah dengan apa yang terjadi dan berusaha fokus pada hidupnya juga semesta pun mendukung menghibur Dinda dengan tidak mempertemukan Dinda dan Sean di kebetulan manapun. Tetapi hari ini berbeda, Sean tiba -- tiba datang ke klinik Dinda saat Dinda sedang shift siang nya.
Sean: (memasuki klinik) Din, bisa bicara sebentar?
Dinda: Ada apa lagi? Kita sudah selesai bukan? (Dinda sibuk dengan komputernya)
Sean: Aku mau menjelaskan tentang yang kemarin, Din. (Sean menghampiri Dinda)
Dinda: Aku fikir aku udah gak butuh itu, aku udah minta penjelasan dari lama (Dinda tidak berpaling dari komputernya)