Rakyat dengan hak suara one man, one vote, harus menggunakan haknya tersebut dengan tepat, akurat, dan tidak terjebak dengan rayuan maut yang muatannya penuh dengan kebohongan publik. Negara menjamin hak rakyat tersebut di bilik suara, secara bebas dan rahasia.
Oleh karena itu, rakyat harus mengenal berbagai kebohongan publik yang dilakukan para mereka juru kampanye, untuk memenangkan/mendulang suara secara haram tersebut.
Kebohongan publik, yang sering terjadi di dalam masyarakat kita antara lain sebagai berikut:
Berdusta dan Saksi Dusta. Berdusta berarti mengatakan yang tidak benar untuk menyesatkan. Dusta adalah pelanggaran paling serius terhadap kebenaran. Berdusta berarti berbicara atau berbuat melawan kebenaran untuk menyesatkan orang yang mempunyai hak untuk mengetahui kebenaran.
Rekayasa atau manipulasi berarti menyiasati atau mengarahkan orang lain ke suatu tujuan yang menguntungkan dirinya sendiri, meskipun barangkali orang lain merugi. Rekayasa dan manipulasi bersifat mengelabui.
Asal Bapak Senang (ABS) adalah kata-kata dan sikap manis yang dilakukan hanya sekadar untuk menyenangkan atasan, meskipun jauh dari kebenarannya. Kata-kata dan sikap itu hanyalah formalitas belaka.
Fitnah dan umpatan ini sangat jahat, sebab yang difitnah tidak hadir dan tidak selalu mengetahuinya sehingga sering kali tidak dapat membela diri. Fitnah dapat berkembang tanpa saringan.
Berbohong atau berdusta adalah merupakan perbuatan yang dilarang, bahkan perilaku berbohong merupakan dosa dan aib besar, serta perbuatan tercela. Allah SWT dengan tegas melarang perbuatan bohong itu antara lain dalam salah satu firmanNYA :
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya." (Q.S. Al Isra' :36)
Rasulullah SAW pernah bersabda :
"Sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, sedangkan kebaikan menuntun kepada Surga. Sungguh seseorang yang membiasakan jujur niscaya dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kemungkaran, sedangkan kemungkaran menjerumuskan ke Neraka. Sungguh orang yang selalu berdusta akan dicatat sebagai pendusta" (HR. Al.Bukhari dan Muslim).