"Babak kedua benar-benar memalukan," kritik mantan kapten Manchester United Gary Neville di Sky Sports melansir bbc.com.
Kembalinya Liverpool
Bertolak belakang dengan keluhan Neville, mantan gelandang The Reds, Graeme Souness mengungkapkan pengakuan berbeda.
"Di babak kedua, itu adalah masa lalu Liverpool. Mereka yang pertama dalam segalanya."
Ya, Liverpool sungguh mematikan di babak kedua. Setelah Cody Gakpo memecah kebuntuan di menit ke-43. Darwin Nunez dengan golnya di menit ke-47 menandai babak kedua Si Merah yang begitu mengerikan. Enam gol dalam 45 menit yang sungguh memukau.
Cody dan Nunez tak kalah garang dengan senior mereka Mohamed Salah. Ketiganya masing-masing mencetak sepasang gol. Pesta kemenangan Liverpool kemudian ditutup Roberto Firmino, dua menit sebelum waktu normal usai.
Pemandangan ini mengingatkan semua orang pada Liverpool sebelumnya. Tim yang penampilan terbaiknya begitu dirindukan. Racikan maut Jurgen Klopp yang menghibur dan menjadi momok bagi setiap lawan.
Dengan tanpa mengurangi peran para pemain lain, beberapa nama pemain ini patut digarisbawahi.
Pertama, Mohamed Salah. Pemain sarat pengalaman yang kembali menyihir Anfield. Gol ketiga ke gawang United tercipta dengan atraksinya mengecoh pemain belakang lawan.
Satu gol lagi yang ia ciptakan di menit ke-83 menempatkannya sebagai pemain Liverpool yang paling banyak menggetarkan gawang Manchester United. Sebanyak 12 gol sudah ia gelontorkan ke gawang The Red Devils.
Di samping itu, dengan 129 gol di Liga Premier saat ini, Salah pun menyalip catatan legenda klub Robbie Fowler sebagai pencetak gol terbanyak di pentas domestik dari klub yang melekat dengan slogan "You'll Never Walk Alone" itu.