Pil pahit juga ditelan pasangan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
Pasangan yang baru pertama mencicipi pengalaman di level teratas harus menghadapi ujian berat, unggulan pertama yang sudah malang melintang dengan sederet prestasi, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Dejan/Gloria sudah berusaha maksimal. Mereka pun menunjukkan bukan sebagai pendatang baru yang mudah dikalahkan.
Perjuangan keduanya pun berakhir dengan kekalahan dua gim, 16-21 dan 18-21.
Indonesia kini berharap pada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Unggulan tiga ini ke partai puncak usai menyingkirkan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae.
Kemenangan dua gim, 21-18 dan 21-17 itu sekaligus menuntaskan sejumlah misi. Pembalasan atas kekalahan Hendra/Ahsan di babak sebelumnya di satu sisi. Di sisi berbeda "balas dendam" atas kekalahan di final Korea Open 2022.
Satu tangga terakhir bagi pasangan nomor satu dunia untuk mengakhiri penantian menjadi juara di turnamen Super 1000, melengkapi berbagai pencapaian fenomenal di tahun sebelumnya.
Fajar/Rian akan menghadapi Liang Wei Keng/Wang Chang, pasangan China berperingkat 17 BWF.
Fajar/Rian tetap patut waspada. Lawannya sedang "on fire" pula sebagaimana ditunjukkan saat membekuk unggulan tujuh dari India di semifinal, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, 16-21, 21-11 dan 15-21.
Selain itu, Liang/Wang mampu mengimbangi Fajar/Rian secara "head to head." Dua pertemuan di antara mereka sama kuat. Malah, pertemuan sebelumnya di perempat final Japan Open 2022 menjadi milik Liang/Wang dengan kemenangan rubber game, 18-21, 21-19, dan 16-21.
Apakah Fajar/Rian bisa menuntaskan pekerjaan rumah terakhir untuk membuka tahun baru dengan gelar juara?