Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Tangis Siti Fadia dan Keteladanan Apriyani Rahayu Mewarnai Akhir Tragis Sang Juara Bertahan

15 Januari 2023   00:35 Diperbarui: 15 Januari 2023   08:41 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadwal final Malaysia Open 2023, Minggu (16/1/2023): tournamentsoftware.com

Fadia sampai bertanya diri hingga meragukan dirinya apakah menjadi pilihan yang tepat bagi Apriyani. Fase menunggu itu adalah periode berat yang pernah dijalani Fadia.

Mereka akhirnya melantai bersama di ajang multievent tingkat Asia Tenggara yang berlangsung di Vietnam, 16-22 Mei 2022.

Hasilnya sungguh memukau. Kegagalan di nomor beregu mereka tebus di sektor perorangan dengan keluar sebagai juara. Medali emas itu adalah titik mula dari perjalanan mereka dengan grafik penampilan yang langsung meningkat pesat.

Dalam perjalanan itu, peran Apriyani Rahayu tidak bisa diremehkan. Ia benar-benar melanjutkan estafet dari seniornya Greysia Polii untuk bertugas mengangkat Fadia. Pendekatan di lapangan dan di luar lapangan hingga membentuk kedekatan personal yang sangat positif.

Keduanya saling melengkapi. Berpadu menjadi pasangan yang solid. Melihat mereka bermain kita tidak hanya melihat kekuatan, keuletan, tetapi juga skill dan mental yang kokoh. Berbagai unsur itu terlihat semakin kuat dari waktu ke waktu.

Berbagai pasangan top dunia sudah mereka jungkalkan. Chen/Jia, Nami/Chiharu, Jeong/Kim, Zhang/Zheng, Jongkolphan/Rawinda, Tan/Thinaah, Kim/Kong, Mayu/Wakana, hingga Lee/Shin.

Hal itu jelas menunjukkan seperti apa level permainan mereka yang berkembang begitu cepat. Tidak terlalu mengherankan bila kini mereka sudah menembus top 5.

Pencapaian yang tidak bisa tidak melahirkan rasa kagum. Apri yang berusia 24 tahun dengan kerja kerasnya mendongkrak Fadia untuk sama-sama menempatkan diri dalam jajaran elite dunia. Dalam waktu yang sangat singkat. Di usia yang masih muda.

Sekali lagi, sepak terjangan pasangan yang berbeda dua tahun ini sungguh menginspirasi. Mulai dari melewati periode sulit untuk berganti pasangan. Dibekap cedera di saat sedang "on fire." Hingga perjuangan "single fighter" memikul beban sektor ganda putri lantaran pasangan lainnya masih berjuang tertatih-tatih.

Keduanya dengan jelas menunjukkan formula sukses sebagai pasangan. Harus bisa menjadi lebih dari sekadar partner.

Kans Fajar/Rian 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun