Nova perlu mematangkan materi ganda campuran Malaysia yang sudah memperlihatkan perkembangan bagus. Dengan tujuan jelas, lolos dan bila perlu bisa berbicara banyak di Olimpiade dua tahun mendatang.
Apakah Nova sanggup?
Pekerjaan Rumah Penerus
Soal Nova baiklah dibatasi di sini. Nova tengah bersiap menjalani kehidupan dan tantangan baru di Negeri Jiran.
Lebih penting bagaimana meneruskan estafet setelah ditinggal Nova. Menjaga agar kerja positif yang sudah dilakukan Nova makin berkembang, tidak justru bergerak ke arah sebaliknya. Lebih istimewa lagi bila sanggup melakukan gebrakan dan loncatan prestasi.
Suksesor Nova harus bisa memaksimalkan materi yang sudah ada dalam diri Rinov/Pitha, Rehan/Lisa, dan para pasangan muda pratama, juga Praveen/Melati dan Dejan/Gloria yang berada di jalur profesional.
Kita masih menanti keputusan PBSI terkait pengganti Nova. Sejumlah nama disebut-sebut, dua di antaranya adalah Vita Marissa dan Flandy Limpele.
Saat ini Vita merupakan pelatih ganda campuran PB Djarum. Vita yang pernah menangani ganda campuran pratama PBSI hingga 2020, sukses mendongkrak prestasi Dejan/Gloria yang sanggup meraih empat gelar tahun ini yakni Denmark Masters, Vietnam Open, Indonesia International Series, dan Malang Indonesia International Challenge 2022.
Sedangkan Flandy sudah menjadi bagian dari tim pelatih PBSI sejak beberapa bulan terakhir usai kembali dari Malaysia. Setelah sukses bersama Aaron Chia/Soh Wooi Yik merebut medali perunggu ganda putra Olimpiade Tokyo 2020, Flandy pun pulang kampung.
Dalam kontrak kerja Flandy tercatat sebagai pelatih ganda campuran pratama. Hasil yang sudah ditorehkan adalah membawa tim muda Indonesia ke semifinal Piala Suhadinata 2022, pencapaian yang tidak bisa dibilang luar biasa lantaran Indonesia sesungguhnya gagal mempertahankan trofi tersebut.
Flandy terlihat beberapa kali mendampingi Nova di berbagai turnamen internasional. Sebuah isyarat Flandy berpeluang menggantikan Nova.