Di tangan juara dunia dua kali (2005 dan 2007) dan peraih perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir itu, sektor ganda campuran Tanah Air mulai berada di jalur positif.
Meredupnya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang berujung degradasi dari Pelatnas, Nova harus bekerja keras untuk mendongkrak prestasi para pelapis.
Belakangan sudah terlihat hasilnya. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang menjadi harapan PBSI, di samping Praveen/Melati dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja sebagai pasangan independent, mulai menunjukkan hasil.
Begitu juga pasangan muda Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati sudah bisa bersaing di papan atas. Baik Rinov/Pitha maupun Rehan/Lisa sudah mendekati lingkaran 15 besar BWF, dengan Rinov/Pitha di urutan ke-11 dan Rehan/Lisa lima tangga di belakangnya.
Peningkatan ranking dunia itu tidak lepas dari prestasi yang mereka torehkan sepanjang tahun ini. Rehan/Lisa mampu menjuarai Hylo Open 2022 dan nyaris menembus BWF World Tour Finals 2022.
Sementara Rinov/Pitha sanggup mendapat satu tempat di turnamen penutup tahun yang berlangsung di Bangkok, Thailand beberapa waktu lalu.
Berada di antara para pasangan top, Rinov/Pitha sanggup menorehkan hasil membanggakan. Dalam debutnya, mereka bisa melewati babak grup dan bertarung di babak semifinal.
Rinov/Pitha yang berada di Grup A mampu memetic dua kemenangan. Sayangnya, keduanya menyerah rubber game, 22-24, 21-16, 14-21 dari pasangan nomor satu dunia sekaligus jagoan tuan rumah Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dalam perebutan tiket final.
Tanggung jawab
Seperti ditegaskan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, tidak ada yang bisa melarang dan menahan pelatih yang ingin berkarier di mancanegara. Keputusan dan informasi cukup mendadak, namun tidak bisa dijadikan alasan untuk berkata tidak pada pilihan pribadi Nova.
Memang kita meyayangkan Nova hengkang saat prestasi sektor ganda campuran sedang bergerak positif dan tidak lama lagi akan mulai bertarung memperebutkan poin ke Paris.