Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Akhir Penantian 13 Tahun Tunggal Putri, Gregoria Mariska Tembus World Tour Finals 2022

18 November 2022   18:23 Diperbarui: 19 November 2022   14:38 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gregoria Mariska secara matematis mengisi tempat P.V Sindhu di BWF World Tour Finals: dok PBSI via Kompas.com

 

Kabar gembira bagi badminton Indonesia, khususnya tunggal putri. Untuk pertama kali, bila aral tak melintang, sektor ini mengirim wakil ke BWF World Tour Finals. 

Momen menggembirakan yang terjadi setelah menanti 13 tahun lamanya. Sejak pertama kali digelar, semula bernama BWF Super Series Finals sebelum berganti nama seperti saat ini mulai edisi 2018, hanya sektor ini yang konsisten menjadi penonton.

Semenjak dimulai pada 2008 di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia dengan edisi pertama direncanakan berlangsung setahun sebelumnya namun terkendala pendanaan, publik Indonesia hanya bisa berharap penantian panjang itu berakhir.

Tiap menjelang penutup tahun, saat sektor-sektor lain terlibat persaingan ketat dan wakil-wakilnya mengaduk-aduk emosi penggemar dari turnamen ke turnamen, sektor ini hanya bisa diwakili oleh pertanyaan klasik yang mungkin cenderung apatis. Sampai kapan masa absen tunggal putri di panggung pamungkas itu?

Ternyata, tahun 2022 menjadi tahun pemenuhan harapan itu. Gregoria Mariska Tunjung sukses "pecah telur" menjadi wakil tunggal putri pertama Indonesia yang bakal berlaga di turnamen pamungkas kalender World Tour yang mempertemukan delapan wakil terbaik di setiap sektor.

Jorji akan menemani Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), serta Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).

Memang untuk saat ini kelolosan Jorji belum dikonfirmasi resmi oleh Badminton World Federation (BWF). Pengumuman dari induk badminton dunia itu baru akan terjadi pekan depan untuk memastikan 40 pemain atau wakil di lima nomor.

Namun, hitung-hitungan matematis Jorji sudah berhak mengambil tempat yang ditinggalkan Pusarla Venkata Sindhu.

Jorji memenangi persaingan dengan Nozomi Okuhara dari Jepang. Syarat lolos keduanya sama. Tembus semifinal, salah satunya tersingkir di perempat final, atau memenangi pertandingan semifinal.

Sejak undian Australia Open 2022 dirilis, para penggemar  sudah langsung berhadapan dengan kemungkinan skenario di atas.

Kedunya menghuni bagan yang sama. Saat keduanya melewati babak 16 besar, aura ketegangan kian terasa. Yang tersingkir, bakal terpental dari jalur ke Bangkok.

Ternyata, doa fan Jorji bersekutu dengan hasil di Quay Centre, Sydney, Australia, Jumat (18/11/2022). Tidak perlu ada drama terakhir di babak semifinal yang mempertemukan keduanya.

Modal kemenangan Jorji atas Saena Kawakami dari Jepang, 14-21, 22-20 dan 21-16 dan kekalahan Okuhara dari Han Yue asal China, 17-21 dan 10-21 lebih dari cukup mengakhiri ketegangan itu.

Sedikit menggambarkan tensi tersebut. Jorji sempat terlambat panas. Ia harus kehilangan gim pertama. Fannya pun mulai tak nyaman.

Ternyata, Jorji seperti ingin menguji jantung para penggemar. Pemain 23 tahun itu berhasil "comeback" melalui gaya dan pola permainan yang tidak bisa tidak membuat para pengkritik dan kaum pesimis mulai menarik kembali sikapnya.

Jorji menunjukkan apa yang selama ini ingin dilihat dunia. Jorji mempertontonkan peningkatan kualitas permainan dan mental bertanding.

Alhasil, Jorji berhak memenangi persaingan dengan Okuhara. Terima kasih Sindhu-semoga bukan prank-dan Han Yue!

Berkah Sindhu

Sebelum perhelatan Australia Open 2022 yang akan memasuki babak semifinal, Sabtu (19/11/2022), tunggal putri memang sudah memiliki delapan wakil.

Di sana berturut-turut ada Chen Yufei (China), Tai Tzu Ying (Taiwan), He Bingjiao (China), An Se Young (Korea Selatan), Ratchanok Intanon (Thailand), Busanan Ongbamrungphan (Thailand), dan Akane Yamaguchi (Jepang).

Tak lebih dari lima hari lalu, sebagaimana dilaporkan olympics.com (13/11/2022), sang ayah, PV Ramana mengumumkan kabar buruk bagi penggemarnya.

Sindhu yang sejatinya menempati posisi keempat "race to Bangkok" belum juga pulih dari cedera pergelangan kaki kiri usai mempersembahkan keping emas di Commonwealth Games 2022 di Birmingham, awal Agustus lalu.

Juara edisi 2018 dan pemilik dua medali Olimpiade itu diharapkan pulih sebelum putaran final World Tour Finals yang semula direncanakan di Guangzhou namun dipindahkan ke Bangkok dengan jadwal sepekan lebih cepat. Sayangnya, target tersebut tidak berpelukan dengan kondisi riil sang pemain.

"Dokternya telah menyarankannya untuk mengambil lebih banyak waktu agar dia pulih sepenuhnya menjelang musim baru," tandas PV Ramana.

Pengunduran diri itu sudah disampaikan ke pihak Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI). Mungkin juga sudah diketahui BWF.

Hanya saja, kita berharap Sindhu tidak berubah pikiran dengan tetap memaksakan diri terbang ke Bangkok.

Bila kabar buruk bagi India itu tak berubah, maka kita akan tersenyum semringah melihat Jorji akan bertarung dengan tujuh tunggal putri terbaik dunia saat ini.

Terlepas dari tiket yang diberikan Sindhu, Jorji memang pantas memetik hasil tersebut. Bila kita melihat sepak terjangnya tahun ini, pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu menunjukkan perkembangan positif.

Tahun ini Jorji sudah tiga kali tembus babak semifinal, pencapaian yang belum pernah terjadi sejak naik ke level senior. Tahun 2019, 2020, dan 2021, Jorji bahkan tak sekali pun mencapai babak tersebut. Jelas, sebuah lompatan besar, bukan?

Sebelum semifinal Australia Open 2022, Jorji hampir saja melangkah ke partai pamungkas Malaysia Masters dan Hylo Open 2022.

Di semifinal World Tour Super 500 pertamanya yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Jorji harus mengakui keunggulan pemain belia Korea Selatan, An Se-young usai bertarung tiga gim, 18-21, 21-13, dan 8-21.

Sementara mimpinya menggapai final World Tour Super 300 pertama kandas di hadapan Han Yue. Pebulutangkis China menjegal Jorji di Jerman dengan kemenangan straight set, 21-19 dan 21-19.

Kini Jorji akan bertarung di final ketiganya tahun ini untuk mendekati podium pertamanya. Ia akan menantang Han Yue yang telah membantunya ke Bangkok.

Bila kita mengikuti rekam jejaknya tahun ini, Han Yue bukanlah sosok asing bagi Jorji. Ia yang memupuskan mimpi Jorji di Jerman, beberapa pekan lalu.

Pemain yang menempati unggulan ketujuh sudah dua kali mempecundangi Jorji dari tiga kesempatan. Jorji memenangi pertemuan pertama di final Kejuaraan Dunia Junior 2017, namun setelah menapaki jenjang senior, Han Yue sanggup membuat Jorji tak berkutik.

Pertemuan keempat di antara dua pemain yang sudah saling mengenal sejak level junior dan kini memiliki ranking dunia yang tak terpaut jauh.

Han Yue yang berada di ranking 12 BWF memang unggul "head to head" sementara. Namun, Jorji yang meski berada tujuh peringkat di belakangnya, sedang bersemangat menjemput final pertamanya, sekaligus ingin menunjukkan kepada dunia bahwa ia memang pantas pentas di panggung akbar nanti.

Ya, misi Jorji kali ini jelas. "Balas dendam" untuk samakan skor pertemuan, mendekati podium pertama, sekaligus mencari modal penting di turnamen yang biasa dianggap pemanasan sebelum bertanding di Bangkok, 7-11 Desember nanti.

Tidak ada seorang pun yang tidak ingin bertanding di turnamen yang memperebutkan total hadiah 1,5 juta USD itu. Tidak terkecuali Jorji. Kesempatan emas yang tak boleh dilewatkan begitu saja.

Dejan/Gloria Menuju Gelar Kelima

Tidak hanya Jorji yang sedang dalam tren yang bagus. Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Didjaja pun demikian.

Pasangan senior-junior ini mulai unjuk gigi. Sejak Gloria terdepak dari Pelatnas PBSI awal tahun ini, ia sukses mengangka Dejan untuk bangkit bersama.

Buktinya empat gelar sudah diraih dari enam kesempatan lolos semifinal. Pemilik gelar Vietnam Open World Tour Super 100, Denmark Masters International Challenge, Indonesia International Challenge, dan Malang Indonesia International Challenge bahkan mendekati gelar kelima.

Dejan/Gloria yang mulai merangkak secara bertahan dari bawah, terlihat semakin padu, nyaman, dan solid.

Pasangan yang mencetak peningkatan ranking BWF yang cukup pesat akan menghadapi Kim Won Ho/Jeong Na Eun dari Korea Selatan di babak semifinal Australia Open 2022.

Dejan/Gloria melewati hadangan unggulan tujuh dari Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo, 20-22, 21-19, dan 21-17. Sementara, Kim/Jeong membungkam Chang Ko Chi/Lee Chih Chen dari Taiwan, 21-18 dan 21-19.

Hasil perempat final Australia Open 2022, Jumat (18/11/2022): tournamentsoftware.com
Hasil perempat final Australia Open 2022, Jumat (18/11/2022): tournamentsoftware.com

Ini akan menjadi pertemuan pertama mereka. Dejan/Gloria seharusnya lebih berpeluang. Selain memiliki ranking dunia lebih tinggi, keduanya pun punya pengalaman menjadi juara empat kali dan kemenangan atas unggulan di babak sebelumnya.

Kita berharap prediksi tersebut bisa diwujudkan pasangan ranking 39 BWF itu saat menghadapi Kim/Jeong yang sementara ini berada enam anak tangga di belakang Dejan/Gloria.

Sayangnya, langkah Jorji dan Dejan/Gloria gagal diikuti Adnan Maulana/Nita Violina Marwah (ganda campuran) dan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay (tunggal putra).

Adnan/Nita menyerah di hadapan unggulan delapan asal China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping dengan skor sangat telak, 7-21 dan 4-21. Sementara, Ikhsan, ranking 82 BWF, belum sanggup mengimbangi pemain 26 tahun asal China, Lu Guang Zu pada pertemuan pertama mereka.

Ikhsan yang tertinggal dalam peringkat dunia takluk straight set 12-21 dan 9-21 dari lawannya yang berada di posisi 19 BWF.

Jadwal semifinal Australia Open 2022, Sabtu (19/11/2022) siang WIB: tournamentsoftware.com
Jadwal semifinal Australia Open 2022, Sabtu (19/11/2022) siang WIB: tournamentsoftware.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun