Sementara Rinov/Pitha sendiri pun belum aman. Mereka masih bisa ditikung wakil Prancis bila saja tidak memaksimalkan kesempatan di Saarbrucken dan Sydney.
Keempat, posisi Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di ujung tanduk. Pasangan yang langsung menggebrak tak lama setelah debut di SEA Games 2021 Vietnam pada pertengahan tahun ini, berada di posisi delapan.
Mereka mengumpulkan 54.400 poin, berada di belakang juara French Open dari Malaysua, Pearly Tan/Thinaah Muralitharam (56.290 poin). Lalu, dua pasangan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (59.210 poin) dan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (58.480).
Empat posisi teratas ditempati Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong (71.900) dari Korea Selatan, lalu duo China yakni Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (70.840) dan Zhang Shu Xian/Zheng Yu (64.790) dan pasangan Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida (64.480).
Posisi satu-satunya harapan Indonesia itu diancam oleh Vivian Hoo/Lim Chiew Sien dari Negeri Jiran dengan 54.360 poin.
Nasib keduanya ditentukan di Hylo Open. Dengan hanya cukup berpartisipasi dan tidak menarik diri sudah sangat menentukan.
Vivian/Lim akan lolos ke Guangzhou jika dan hanya jika tidak absen di Jerman. Demikian juga sebaliknya.
Bila salah satu menarik diri atau tidak ikut serta maka dengan sendirinya memberikan karpet merah bagi yang lain.
Bagaimana kans tunggal putri Indonesia? Tak ada keraguan. Jangankan di delapa besar, tak satu pun masuk 16 posisi teratas.
Peluang Ginting Cs