Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Gagal Total di French Open, World Tour Finals Kian Dekat, dan Saatnya Ginting Cs Unjuk Gigi di Hylo Open 2022

1 November 2022   16:13 Diperbarui: 3 November 2022   18:10 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Patut diakui French Open 2022 yang baru saja berakhir di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Perancis, Minggu (30/10/2022) lalu, sungguh tidak bersahabat bagi para pebulutangkis Indonesia.

Betapa tidak. Tak satu pun yang mampu berjaya. Indonesia malah hanya menjadi penonton di partai final.

Hanya satu wakil yang sanggup bertahan hingga semifinal. Rehan Naufal Kusharjant/Lisa Ayu Kusumawati.

Pasangan muda penerus ganda campuran Indonesia hampir saja melangkah ke final bila saja mampu memanfaatkan momentum positif saat menghadapi pasangan Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek.

Usai merebut gim pertama, Rehan/Lisa yang kini berada di ranking 26 BWF harus membuang banyak poin yang memberi keuntungan bagi lawannya untuk mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul. Alhasil, lawan yang berperingkat 18 BWF itu mengunci kemenangan rubber game, 17-21, 21-13 dan 21-12.

Seperti Rehan/Lisa, Robin/Selena yang menjadi "kuda hitam" kali ini gagal mencapai klimaks. Keduanya menyerah dari unggulan tiga dari China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Mantan penguasa ganda campuran itu sempat keteteran di set ketiga sebelum merebut kemenangan 21-16, 14-21, dan 22-20, sekaligus menjaga rekor sempurna mereka di partai final sepanjang tahun ini.

Kegagalan di turnamen Super 750 itu mendapatkan momen penebusan di Hylo Open 2022 yang digelar tak lama berselang di Saarlandhalle, Saarbrcken, Jerman, 1-6 November 2022.

Dari sisi level, jelas berpengaruh pada poin dan besarnya hadiah, Hylo Open berada jauh di bawah. Walau berlevel Super 300, sama seperti Australian Open yang menjadi penutup kalender BWF World Tour tahun ini sebelum turnamen pamungkas di Guangzhou, BWF World Tour Finals, turnamen itu memiliki arti penting bagi sejumlah pebulutangkis.

Seperti disinggung di atas, dengan tidak banyak kesempatan tersisa, maka dua turnamen terakhir itu tak ubahnya harapan terakhir untuk bersaing merebut delapan slot dari masing-masing sektor untuk berlaga di turnamen pamungkas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun