Aktivitas tersebut berusaha memancing orang untuk memberikan informasi pribadi tanpa disadari. Informasi-informasi penting itu seperti data pribadi, data akun (username dan password), hingga data keuangan (informasi kartu kredit, nomor rekening, kode OTP).
Untuk memancing orang agar tanpa sadar membagikan data-data rahasia biasanya menggunakan berbagai modus pengelabuan. Membuat target merasa seperti tidak sedang dikibul dan dengan sukarela terjerumus dalam skenario pelaku.
Saya tentu sudah lebih awas berbekal informasi yang didapat sebelum menjadi sasaran phising. Sayangnya, tidak semua orang berada dalam posisi sudah tercerahkan dan akal sehatnya bisa langsung bekerja seketika untuk mengendus aroma busuk.
Tidak sedikit yang gampang terjerumus dalam permainan seperti di atas. Entah karena belum teredukasi atau juga tidak dalam disposisi batin yang kuat.
Biasanya, orang cepat tergiur ketika muncul notifikasi berisi hadiah jutaan rupiah, diiming-iming hadiah menggiurkan, dan sebagainya. Belum lagi, bila ada kiriman pesan, entah teks atau suara, bertubi-tubi disertai bujuk rayu atau bahkan ancaman.
Orang yang tidak siap dan kuat bisa cepat tergoda, terobsesi, hingga terhipnotis untuk menjalankan instruksi hingga masuk dalam jebakan maut.
Yang terjadi pada saya adalah satu dari berbagai modus phising. Melansir www.djkn.kemenkeu.go.id (25/3/2022) ada beragam trik yang digunakan pelaku.
Email phising yakni menggunakan email dengan sasaran secara masif dan spear phising (via email dengan calon korban tertentu, biasanya dilakukan setelah informasi dasar seperti nama dan alamat sudah didapat).
Baik email phising maupun spear phising dikategorikan sebagai deceptive phising. Pelaku mengatasnamakan lembaga tertentu untuk meminta data diri korban. Cara lainnya adalah berpura-pura memberikan situs berbahaya untuk diakses korban.
Selain itu,whaling atau whale phising. Ibarat ikan paus atau whale mereka yang disasar adalah tokoh publik, entah para petinggi suatu organisasi atau perusahaan, pemilik bisnis, dan pihak-pihak dengan jabatan tinggi, dikenal banyak orang, dan populer
Untuk menjaring "paus-paus" itu biasanya dilakukan secara terorganisir dan melibatkan banyak orang.