Kita bisa saja terkecoh dengan file surat yang terlihat resmi. Namun, kita jangan sampai pendek akal untuk melihat baris-baris pesan berikutnya.
Bagi yang sudah sering mendapat pemberitahuan dan kiriman pesan dari bank atau institusi resmi, akan mudah membedakan redaksi pesan resmi (formal) dan sebaliknya.
Dalam kasus di atas, terlihat betapa tidak konsisten dan amburadulnya pesan itu. "Yang" disingkat "yg," penggunaan emoji seperti dalam percakapan informal, hingga mengirim teks yang sama untuk sesuatu yang sudah diterangkan dalam surat dan terkesan memaksa.
Saya kemudian menghubungi bank bersangkutan, mengirim tangkapan layar percakapan berikut surat tersebut baik melalui Twitter maupun Instagram. Tujuannya, biar ada bukti komunikasi yang kemudian saya capture sebagai bukti tambahan di tulisan ini.Â
Dua hal yang ingin saya konfirmasi. Kebenaran informasi dan nomor tersebut. Apakah benar ada perubahan skema tarif transfer? Apakah nomor di atas mewakili atau berasal dari pihak bank tersebut?
Tidak butuh waktu lama untuk mendapat jawaban yang jelas. "Hai Sobat BRI, kami informasikan untuk nomor tersebut bukan nomor atau akun milik Bank BRI ya," demikian balasan dari akun Twitter @kontakBRI.
Selain itu, kepada saya juga diperingkatkan agar mengamankan data pribadi.
"Sobat BRI, Just info akun resmi BRI terdapat centang biru (Verified) dan Channel Private BRI melalui WhatsApp hanya dengan nomor 08121214017 ya. Tks~Eva (3),"tutupnya.
Beragam modus
Di atas adalah salah satu contoh phising. Dari bahasa Inggris, "fishing" berarti memancing.