Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Habis "Mama Minta Pulsa" Muncul Tarif Transfer Bank Rp150 Ribu, Bagaimana Menyikapi Kejahatan "Phising" dengan Aneka Modus?

19 Oktober 2022   10:27 Diperbarui: 21 Oktober 2022   14:24 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas tersebut berusaha memancing orang untuk memberikan informasi pribadi tanpa disadari. Informasi-informasi penting itu seperti data pribadi, data akun (username dan password), hingga data keuangan (informasi kartu kredit, nomor rekening, kode OTP).

Untuk memancing orang agar tanpa sadar membagikan data-data rahasia biasanya menggunakan berbagai modus pengelabuan. Membuat target merasa seperti tidak sedang dikibul dan dengan sukarela terjerumus dalam skenario pelaku.

Saya tentu sudah lebih awas berbekal informasi yang didapat sebelum menjadi sasaran phising. Sayangnya, tidak semua orang berada dalam posisi sudah tercerahkan dan akal sehatnya bisa langsung bekerja seketika untuk mengendus aroma busuk.

Tidak sedikit yang gampang terjerumus dalam permainan seperti di atas. Entah karena belum teredukasi atau juga tidak dalam disposisi batin yang kuat.

Biasanya, orang cepat tergiur ketika muncul notifikasi berisi hadiah jutaan rupiah, diiming-iming hadiah menggiurkan, dan sebagainya. Belum lagi, bila ada kiriman pesan, entah teks atau suara, bertubi-tubi disertai bujuk rayu atau bahkan ancaman.

Orang yang tidak siap dan kuat bisa cepat tergoda, terobsesi, hingga terhipnotis untuk menjalankan instruksi hingga masuk dalam jebakan maut.

Yang terjadi pada saya adalah satu dari berbagai modus phising. Melansir www.djkn.kemenkeu.go.id (25/3/2022) ada beragam trik yang digunakan pelaku.

Email phising yakni menggunakan email dengan sasaran secara masif dan spear phising (via email dengan calon korban tertentu, biasanya dilakukan setelah informasi dasar seperti nama dan alamat sudah didapat).

Baik email phising maupun spear phising dikategorikan sebagai deceptive phising. Pelaku mengatasnamakan lembaga tertentu untuk meminta data diri korban. Cara lainnya adalah berpura-pura memberikan situs berbahaya untuk diakses korban.

Selain itu,whaling atau whale phising. Ibarat ikan paus atau whale mereka yang disasar adalah tokoh publik, entah para petinggi suatu organisasi atau perusahaan, pemilik bisnis, dan pihak-pihak dengan jabatan tinggi, dikenal banyak orang, dan populer

Untuk menjaring "paus-paus" itu biasanya dilakukan secara terorganisir dan melibatkan banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun