Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Saya Terlalu Tua untuk Jalan Kaki" dan Siasat Menaklukkan 5 Alasan Klise Ini

15 Oktober 2022   10:56 Diperbarui: 15 Oktober 2022   10:57 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua orang bisa dengan mudah memilih jalan kaki sebagai salah satu bagian dari mobilitas fisik. Apalagi menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup.

Macam-macam alasannya. Entah karena terbentur tantangan eksternal, maupun karena ketiadaan niat, motivasi, bahkan alasan kuat dari dalam diri untuk melakukannya.

Problem dari luar bisa karena minimnya akses bagi pejalan kaki terutama jalur pedestrian yang nyaman. Konektivitas yang diantarai oleh transportasi umum atau dijembati oleh kendaraan pribadi seperti motor atau mobil yang memangkas kesempatan untuk jalan kaki.

Situasi seperti ini jamak kita temukan di kota-kota besar di Tanah Air. Patut diakui, ruang publik kita belum sepenuhnya berpihak pada para pejalan kaki.

Bila demikian adanya, apakah kita harus menyerah pada kendala dari luar untuk merasakan manfaat jalan kaki mulai dari mendapat kebugaran fisik, menghilangkan stres, menciptakan suasana hati yang bagus, menenangkan pikiran, hingga membuat diri kita tak terisolasi dari dunia di sekitar?

Apakah kesempatan jalan kaki hanya terjadi saat berangkat atau pulang kerja dan terjadi di kawasan metropolitan dan padat penduduk?

Kalau jawabannya ya untuk kedua pertanyaan itu, maka bisa dipastikan hambatan terbesar sesungguhnya bukan datang dari orang lain dan lingkungan, melainkan dari dalam diri.

Tak heran, kita kerap berlindung di balik aneka alasan klise untuk menghindar dari jalan kaki. Banyak dalih yang sering kita lontarkan atau kita dengar saat hendak melakoni aktivitas fisik itu. Sesungguhnya semua itu hanyalah alasan yang dibuat-buat untuk tidak mau bangun dari kursi, memakai sepatu, dan mulai berjalan kaki.

Pertama, saya terlalu sibuk utuk berjalan kaki.

Memang kadang tidak bisa dinafikan betapa pekerjaan dan urusan rumah tangga sungguh menyita waktu dan perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun