Witan tentu dipuji. Dendy pun demikian. Para pemain lain pun layak mendapatkan apresiasi untuk kemenangan ini.
Oh ya, ada pemain lain yang dalam diam memainkan peran krusial. Yacob Sayuri. Dari pemain depan, bergerak ikut memperkuat barisan belakang, menjadi penyapu saat para pemain Curacao gencar menyerang.Â
Begitu juga si jangkung, Elkan Baggott yang menjadi menara tangguh di lini pertahanan dan ikut membantu terciptanya gol kemenangan.
Keempat, secara usia, seperti sudah disinggung, rerata umur para pemain Indonesia jauh lebih muda dari Curacao.
Namun, mereka membuktikan usia bukanlah ukuran. Begitu juga ranking FIFA bukan patokan. Dengan energi yang meluap-luap dan gelora pemain muda yang bergemuruh, mereka bisa mengatasi tekanan lawan yang sungguh menguji jiwa muda mereka.
Curacao benar-benar memanfaatkan postur tubuh yang tinggi dan besar. Mereka tidak segan terlibat adu fisik hingga beberapa kartu kuning dan satu kartu merah harus dikeluarkan sang pengadil pertandingan. Lawan memang cenderung bermain keras.
Situasi ini tentu memantik para pemain Indonesia untuk tergoda melakukan pelanggaran serupa. Memang beberapa kesempatan, para pemain  kita terpaksa membuat kesalahan, entah sengaja atau tidak sengaja.
Namun, secara keseluruhan, para pemain Indonesia bisa mengatasi situasi panas itu dengan kedewasaan dan kesabaran. Mereka justru bermain cerdik dengan langsung terjatuh dan terguling-guling begitu terjadi kontak fisik.
Provokasi melalui aneka pelanggaran tidak sampai merusak organisasi permainan apik Indonesia. Skuad Garuda yang diarsiteki STY tetap bisa memenangkan pertandingan yang sungguh menguras fisik dan emosi secara indah.
Kemenangan yang sungguh elegan dan layak dibanggakan.
Selamat!