Mari kita kembali ke laga ini. Ada sejumlah faktor kunci yang membuat Indonesia bisa membuat perbedaan.
Pertama, secara umum, STY masih mengandalkan formasi 3-4-3. Hanya saja, pria asal Negeri Ginseng itu melakukan sejumlah rotasi dalam susunan line-up.
Bahkan, keputusan ini terbilang berani, sebuah kosa kata yang sudah lumrah dalam kamus kepelatihannya. Sebab, beberapa pemain yang tampil bagus dan ikut berkontribusi mencetak gol akhir pekan lalu justru diistirahatkan.
Posisi penjaga gawang dipercayakan kepada Syahrul Trisna Fadillah, setelah di laga pertama ditempati Nadeo Argawinata. Apakah Nadeo tampil buruk sebelumnya? Sepertinya tidak.
Trio Rizky Ridho, Rachmat Irianto, dan Elkan Baggott mengisi lini pertahanan. Fachruddin Aryanto yang tampil penuh di pertandingan sebelumnya justru menghuni bangku cadangan. Ia pun menyerahkan ban kapten kepada Irianto.
Perubahan juga dilakukan di sektor lainnya. Pratama Arhan ditarik lebih ke depan mendampingi Ricky Kambuaya, Yakob Sayuri, dan Witan Sulaeman yang diplot mengisi lini tengah. Kedua sayap dipercayakan kepada Pratama dan Yakob.
Di posisi ini tidak ada nama Marc Klok. Pemain naturalisasi asal Belanda itu menyusul Fachruddin di bangku cadangan.
Seperti kita tahu, kedua pemain ini memainkan peran krusial sebelumnya. Mereka masing-masing menyumbang satu gol untuk menyamakan kedudukan dan membuat Indonesia sempat memimpin di paruh pertama.
Saddil Ramdani yang menjadi pengganti Egy Maulana Vikri sejak awal babak kedua di Stadion GBLA, akhir pekan lalu, mendapat kesempatan turun sejak menit awal. Saddil menemani Egy Maulana Vikri dan sang pencetak gol kemenangan di pertandingan jilid pertama, Dimas Drajad, di lini serang.
Perubahan-perubahan ini ternyata memberikan pengaruh positif. Sejak menit awal, skuad Garuda langsung tancap gas. Permainan cepat dari kaki ke kaki, transisi yang bagus, serta soliditas antarlini sungguh merepotkan tim tamu.
Tim besutan Remko Bicentini memang memanfaatkan keunggulan postur tubuh dan pengalaman di level internasional untuk memberikan tekanan kepada Indonesia.