Tim ini seperti kehilangan kemampuan untuk mengantisipasi bola-bola mati. Sebagian besar gol lawan terjadi melalui skema tersebut.
Brendan Rodgers  yang mengalami kekalahan liga terpanjang dalam kariernya harus melakukan perubahan, baik secara individu maupun tim.
Menyuntikkan kembali kepercayaan diri kepada para pemain sebab sejumlah pemain kerap kebingungan dan banyak melakukan kesalahan elementer yang tidak perlu.
Para pemain yang baru diboyong seperti Wout Faes juga harus dipacu agar bisa segera mengakhiri masa-masa adaptasi yang buruk.
Tidak hanya itu. Rodgers harus lebih meyakinkan para pemain berpengaruh seperti Maddison untuk lebih memaksimalkan peluang.
Menghadapi Spurs, Leicester sebenarnya unggul "ball possession" keseluruhan yakni 56% berbanding 44%. Leicester juga bisa melepas 19 "shots" dan 7 di antaranya "on target." Sayangnya, hanya dua yang berbuah manis.
Spurs yang memiliki 16 percobaan dengan 11 mengenai sasaran, malah bisa berpesta enam gol. Jelas, ada yang kurang dari para pemain yang sudah diberi tanggung jawab lebih untuk mencetak gol.
Semoga Leicester segera bangkit bila tidak ingin terus menanggung malu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H