Walau demikian, tidak ada salahnya menaruh harapan baik. Memberikan suntikan energi positif agar spirit mereka kian bernyala-nyala.
Seandainya, salah satu dari keduanya sampai ke babak semifinal, maka salah satu dari Supak Jomkoh/Supisara Pawsampran (unggulan 14/Thailand), Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (unggulan 9/Malaysia), Mathias Christiansen/Alexandra Boje (unggulan 10/Denmark), atau Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (unggulan 1/China) akan menjadi lawan mereka.
Daud vs Goliat
Selain Rinov/Pitha yang pernah tampil di ajang serupa pada 2019, Â Rehan/Lisa dan Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela menjadikan Kejuaraan Dunia kali ini sebagai pengalaman pertama mereka.
Rehan/Lisa yang kini bercokol di posisi 44 BWF dan Zachariah/Hediana yang menghuni ranking 52 BWF akan sungguh diuji. Semangat saja jelas tidak cukup. Perlu dibarengi dengan persiapan mental dan skill.
Tak kalah penting adalah soliditas sebagai pasangan. Komunikasi dan ikatan di antara mereka harus semakin kuat. Selebihnya adalah kemampuan beradaptasi dengan kondisi angin di lapangan dan kok.
"Setelah tur Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, dan Singapura ada waktu sebulan jelang Kejuaraan Dunia 2022. Jadi saya rasa cukup bagus persiapan anak-anak," beber Nova melansir pbsi.id.
Zachariah/Hediana yang berada di "pool" bawah akan memulai perjuangan mereka dengan menghadapi wakil Denmark, Mikkel Mikkelsen/Rikke Sby. Pasangan Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek, unggulan 15 dari Belanda telah menanti di babak selanjutnya.
Bila mampu mengatasi dua wakil Eropa itu akan menjadi pencapaian tersendiri bagi Zachariah/Hediana.
Kita tak perlu menaruh target muluk kepada pasangan muda ini. Perlu bersikap realistis. Di babak berikutnya, unggulan tiga dari Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino berpeluang besar menjadi lawan di putaran ketiga.
Bila bisa mengimbangi, apalagi mengejutkan pasangan Negeri Sakura yang dikenal lincah, punya skill tinggi, dan memiliki pertahanan yang kokoh akan menjadi bonus tersendiri bagi Zachariah/Hediana.