Pengalaman itu justru mengajari mereka untuk bangkit lebih kuat di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022. Â
Meraih gelar keenam secara beruntun di Malaysia Masters 2022, mengantongi 30 kemenangan sejak kembali bersatu pada akhir April untuk menyongsong Kejuaraan Asia dengan hanya dua kali hampir tergelincir saat bersua Yuta Watanabe/Arisa Higashino di Thailand Open, dan Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang di Malaysia Masters, kian menegaskan pasangan ini menjadi calon kuat juara dunia 2022.
Apakah ada pasangan lain yang bisa membendung mereka untuk mengukir "hat-trick" setelah edisi 2018 di kandang sendiri di Nanjing dan setahun berselang di Basel, Swiss? Bisakah berharap tiga wakil Merah-Putih mampu meredam amukan pemain 25 dan 28 tahun itu?
Minus Praveen/MelatiÂ
Patut diakui, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti masih menjadi ganda campuran terbaik Indonesia. Walau keduanya terdepak dari Pelatnas PBSI Cipayung, belum ada pasangan lain dari Tanah Air yang bisa menyamai apalagi menggusur pencapaian dan ranking BWF mereka.
Keduanya masih berada di jajaran ganda campuran elite, buah dari pencapaian mereka dari 30 turnamen BWF Tour yang sudah dilakoni.
Sayangnya, pasangan ranking 5 BWF ini tak bisa ambil bagian di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022. Pasangan yang dijuluki netizen Tanah Air sebagai "honey couple" itu mundur dari turnamen tahunan itu.
Hal ini disebabkan oleh cedera Praveen yang tak kunjung pulih. Pemain yang biasa disapa Ucok itu mengalami cedera pinggang serius yang dialami di Indonesia Open 2022.
Ucok pun absen di tiga turnamen di tur Asia Tenggara, mulai dari Malaysia Open, Malaysia Masters, hingga Singapore Open.
Tanpa Praveen/Melati, apakah pasangan-pasangan lain bisa ambil alih tanggung jawab untuk berbicara banyak di Negeri Sakura? Dengan kata lain, akankah ada berita baik datang dari ganda campuran kita nanti?
Berharap bukan sesuatu yang tabu. Namun harus disadari, pengharapan tidak selalu berakhir positif. Bisa saja berujung kecewa.