Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

3 Momen Antiklimaks Indonesia, India Ukir Sejarah Pertama Kali Juara Piala Thomas

15 Mei 2022   17:58 Diperbarui: 15 Mei 2022   19:33 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil final Piala Thomas 2022: tournamentwoftware.com

Ginting mengawali pertemuan kedua dengan percaya diri. Ia mampu merebut dua poin pertama. Namun, lawannya yang berperingkat 9 BWF bisa mengejar. Ginting yang memiliki kecepatan dan smes keras juga memperagakan kemampuannya dalam mengirim dropshot menyilang.

Selain itu, permainan net ciamik, memberinya keunggulan 6-4. Keraguan yang menyergap pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu membuat skor identik.

Ginting terlihat lebih menikmati pertandingan. Tidak seperti saat tampil di babak penyisihan grup yang berakhir dengan "hat-trick" kekalahan sejak dikalahkan pemain Singapura, Loh Kean Yew, 13-21 dan 14-21 di laga pertama, berlanjut takluk dari Kunlavut Vitidsarn asal Thailand, 12-21, 21-15, 9-21 hingga menyerah 16-21, 21-15, 14-21 dari Heo Kwanghee saat menghadapi Korea dalam perebutan status jawara Grup A.

Dua kemenangan penting di babak gugur membuat Ginting kembali mendapatkan kepercayaan diri. Menaklukkan Zhao Jun Peng asal China, 21-12,25-27, dan 21-17 di babak perempat final dan mengandaskan mantan nomor satu BWF, Kento Momota, 21-13 14-21 21-12 dua hari sebelumnya adalah modal berharga bagi pemain ranking 5 BWF.

Ginting terus menjaga performa hingga interval gim pertama, 11-7. Ginting terus menjauh dengan kombinasi serangan yang ciamik. Smes keras mematikan dan netting menyilang Ginting membuat kendali permainan sepenuhnya ada di tangan Ginting.

Ginting mampu mengontrol permainan dan membuat lawannya harus jatuh-bangun. Keunggulan 18-7 terlalu jauh untuk dikejar. Gim pertama pun menjadi milik Ginting, 21-8.

Penampilan memukau Ginting di gim pertama diharapkan berlanjut di set kedua. Konsistensi Ginting diuji.

Apa yang kemudian terjadi? Apakah Ginting kembali meredam juara India Open 2022 dan runner-up All England 2022 itu?

Lakshya mengubah pola. Ia berani menekan. Meningkatkan agresivitas sambil merapatkan pertahanan ternyata membuahkan hasil. Terbukti, pemain 20 tahun itu bisa memimpin 4-2, lalu 6-3.

Menghadapi para pemain top seperti Lee Zii Jia dan Viktor Axelsen di laga sebelumnya cukup memberi Lakhsya tambahan pengalaman dan pembelajaran. Mentalnya makin kuat untuk menghadapi tekanan. Lakshya terus memimpin hingga interval, 11-7. Ginting berusaha mengejar dengan meladeni reli-reli panjang. Namun, hanya mampu bertahan hingga angka 17 saat Lakhsya merebut gim kedua.

Ginting tidak ingin Lakshya memanfaatkan momentum kemenangan di set kedua. Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu kembali memperagakan kemampuannya: kecepatan, smes keras, permainan depan akurat, dan penempatan-penempatan kok ke sisi sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun