Walau demikian, hasil di lapangan pertandingan tetap sulit diprediksi. Bagaimana bila Milan tersandung di salah satu laga sementara Inter sukses sapu bersih?
Bila sekali imbang dan sekali menang misalnya, maka Milan tetap berhak sebagai pemenang. Cukup empat poin saja Milan tetap melenggang ke podium juara walau situasi seperti itu poin akhir kedua tim sama banyak: 84.
Seperti kita tahu, ada enam indikator perhitungan posisi di klasemen. Mulai dari poin, head-to-head poin, head-to head selisih gol, selisih gol, jumlah gol dicetak, dan undian.
Seandainya variabel pertama imbang, Milan memiliki keunggulan pada variabel kedua yakni head-to-head poin dengan Inter.
Alasannya sederhana. Kita bisa membuka kembali lembaran pertemuan kedua tim di musim ini. Dari dua kali pertemuan, Milan sekali menang (dengan skor 2-1) dan sekali seri (skor 1-1). Jadi jelas, variabel kedua akan memenangkan Milan.
Apakah musim ini menjadi milik Milan, atau bakal berakhir dengan dua tim memiliki koleksi poin identik dan Inter akan menyesali kegagalan mereka saat bertemu tim sekota itu?
Atau justru sebaliknya, Milan membuang peluang emas untuk kembali merasakan manisnya Scudetto setelah lebih dari satu dekade berjuang dan berharap?
Kita lihat saja, kemana nasib membawa kedua tim semarkas itu.