Keempat, melakukan jaga jarak sosial di semua area, kecuali selama kegiatan perawatan medis. Namun dengan catatan ketika alat pelindung diri yang sesuai dipakai.
Kelima, langkah-langkah lain, seperti pembersihan semua fasilitas secara ketat, untuk menjaga keselamatan semua orang.
Hal-hal di atas adalah bagian dari protokol kesehatan (prokes) lazim. Sebaiknya memang wajib diperhatikan mengingat pandemi yang belum benar-benar berakhir.
Kabar terkait munculnya gelombang ketiga Covid-19 di berbagai negara serta peluang mutasi virus menjadi berbagai varian baru sepatutnya membuat kita tetap waspada. Jangan sampai lengah. Perjuangan kita memerangi wabah ini belum berakhir.
Lantas bagaimana soal persiapan batin? Ini bukan soal refleksi atau meditasi. Kedua hal itu jelas tidak cukup untuk membuat kita bisa segera meninggalkan kenyamanan WFH.
Upaya melepaskan diri dari berbagai pengkondisian dan adaptasi yang sudah mengantar kita pada rasa betah dan nyaman jelas tidak mudah.
Hari-hari pertama akan sangat berat. Kembali mengakrabi aneka moda transportasi dengan segala tantangannya. Kembali ke dunia kehidupan kantor yang sangat profesional dan formal setelah sekian bulan menjalani kehidupan yang lebih fleksibel.
Untuk itu, beberapa tips ini sekiranya bisa membantu. Pertama, mengingat kembali momen-momen indah saat WFO. Keasyikan bertemu teman sekantor, keseruan saat WFO, hingga target-target yang semula bisa dicapai saat WFO namun sempat menurun saat WFH, bisa dijadikan sebagai pelecut semangat.
Mengingat kembali hal-hal positif dan upaya-upaya baik kala WFO untuk membangkitkan gairah.
Kedua, bila saat WFO tiba, sebagai pekerja kantoran atau siapa pun yang berstatus karyawan tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti. Tidak ada kata tidak bila harus kembali "ngantor" di kantor.
Untuk itu, perlu untuk mulai mempersiapkan diri. Stamina, asupan gizi, hingga kembali pada pola hidup sehat yang sempat terganggu selama WFH.