Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Klaim Terbaru FIFA, Ancaman Boikot UEFA, dan Agenda Proposal Piala Dunia Dua Tahunan

19 September 2021   09:55 Diperbarui: 20 September 2021   12:20 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylian Mbappe dan trofi Piala Dunia. (foto: AFP PHOTO/FRANCK FIFE via kompas.com)

Bila banyak negara tidak akan mendapat manfaat langsung dari Piala Dunia dua tahunan, lantas apa yang mendorong mereka untuk bersuara lantang?

Keempat, bila Piala Dunia jadi digelar setiap dua tahun, maka banyak hal harus dipikirkan ulang dan disusun kembali. Penyesuaian mulai dari tingkat kompetisi domestik hingga agenda internasional.

Apakah penyesuaian itu akan membuat tatanan baru yang lebih teratur atau justru membuat banyak hal menjadi tidak jelas?

Wenger mengatakan bahwa penggemar bosan menyaksikan pertandingan tidak seimbang misalnya antara Inggris menghadapi Andorra. Tim-tim tertentu akan menjadikan lawan-lawan yang lemah sebagai lumbung gol.

Hal ini tentu benar adanya. Namun, bagaimana menghindari terjadinya pertemuan tersebut? Apakah mungkin membuat skema kualifikasi untuk mempertemukan sesama tim kuat, atau mengumpulkan tim lemah dalam kelompok tersendiri?

Ide yang dicetus Saudi Arabia tidak lepas dari uang. Seperti kita tahu, negara ini menjadi sponsor utama penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub. Apakah dengan ini, FIFA pun ingin menjadikan Arab Saudi sebagai sumber keuangan baru?

Akhirnya, di balik motivasi luhur penyelenggaraan Piala Dunia dua tahunan untuk kesehatan fisik dan mental pemain tersembunyi agenda tertentu.

Maksud menghadirkan tontonan yang lebih berkualitas, dan memperluas tingkat partisipasi,  tak bisa menyembunyikan aroma fulus dan penguasaan terhadap industri yang menjadi salah satu lumbung uang.

Bila Anda dimintai pendapat, apakah Anda akan berkata ya atau tidak pada proposal terbaru ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun