Kehadiran para pemain hebat seperti Gerd sungguh terlihat pengaruhnya. Tak butuh waktu lama, Muenchen pun dipromosikan ke papan atas Jerman. Itu terjadi di musim pertama Gerd.
Torehan 33 gol yang disumbangkan Gerd adalah awal untuk hari-hari besar selanjutnya. Ia ikut andil bagi raihan empat trofi Bundesliga dan tiga gelar Eropa.
Musim 1972/1973 menjadi tonggak bersejarah bagi Gerd. Itu adalah musim terbaiknya. Betapa tidak. Ia mampu melesatkan 66 gol di semua kompetisi.
Tahun 1972 ia mengemas lebih banyak gol. Sebanyak 85 gol menempatkannya sebagai striker paling subur sepanjang sejarah klub itu. Torehan golnya hampir dua kali lipat pemain lain.
Tidak hanya sukses di level klub. Kehebatannya pun ditunjukkan bersama tim nasional. Kemudian ia pun dikenal sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Jerman dengan 68 gol.Â
Rekor itu baru terpecahkan jauh kemudian melalui Miroslav Klose yang melesatkan total 71 gol sebelum pensiun. Bayangkan, butuh 32 tahun untuk memecahkan rekor gol itu.
Kehilangan besar
Kebergian Gerd jelas sebuah kehilangan. Kehebatan dan rekor-rekor yang ia ciptakan akan selalu dikenang. Jejak langkahnya akan senantiasa terpatri. Tidak hanya dalam sejarah klub dan negara, tetapi juga hidup dalam pemain-pemain yang lahir kemudian.
Bahkan hingga hari ini namanya masih selalu disebut-sebut. Gerd tak pernah luput ketika orang berbicara tentang Muenchen dan Jerman. Sebelum generasi muda, yang lahir dan besar jauh setelah masa keemasan Gerd, mengelu-elukan kehebatan Muenchen dan Jerman, Gerd sudah menorehkannya lebih dulu.
Presiden Bayern Herbert Hainer mengatakan hari kematian Gerd adalah hari yang menyedihkan dan kelam, tidak hanya bagi klub tetapi juga para penggemarnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!