Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Saya Perlu Berbagi Cerita Rakyat dengan Anak?

10 Januari 2021   12:55 Diperbarui: 11 Januari 2021   10:24 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari freepik.com

"Legenda Bukit Fafinesu." Cerita ini berasal dari Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Antara saya dan cerita itu ada jarak geografis dan kultural. Namun cerita ini memiliki pesan universal.

Konon hidup tiga orang anak yatim piatu. Saka, dan dua orang adiknya, Abatan dan Seko. Sejak kecil mereka sudah harus hidup mandiri. Sang ibu meninggal tak lama setelah ayah mereka jatuh ke jurang saat sedang berburu babi hutan. Begitu juga sang nenek yang sempat menjadi tempat mereka bergantung. Ketiganya pun benar-benar hidup sebatang kara.

Rasa rindu pada orang tua selalu membayang. Apalagi bagi si bungsu yang masih terlalu kecil untuk ditinggal. Saku berusaha untuk menggantikan peran kedua orang tuanya. Bersama Abatan, Saku selalu berusaha mencari cara untuk menjawab pertanyaan si bungsu yang terus berulang.

Seiring berjalannya waktu, ketiganya terus bertumbuh. Dalam kesederhanaan mereka hidup rukun. Suatu malam, Seko tak bisa memejamkan mata. Rasa rindu pada orang tua begitu membuncah.

"Kaka Saku, ke manakah ayah dan ibu pergi? Kapan mereka akan pulang? Aku sangat merindukan mereka."

Sang kakak mengatakan orang tua mereka sedang bepergian ke tempat yang jauh. Suatu saat akan pulang membawa daging rusa dan anak-anak babi. Demikian Saku menghibur sang adik.

Saku pun diselimuti rasa yang sama. Ia mengambil seruling dan berjalan ke sebuah bukit tak jauh dari tempat tinggal mereka. Sambil berlinang air mata ia berdendang.

Ama ma aim honi

Kios man ho an honi

Nem nek han a amnaut

Masi ho mu lo'o

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun