Selera makan ku menghilang, pembicaraan tadi mengacaukan suasana tapi tetap ku paksakan untuk menyantap hidangan yang sudah kami pesan. Tak ada yang dilakukan memang selain itu. Kami hanya terdiam sampai akhirnya…
“papaaaaaa !” teriak seorang anak perempuan kecil yang berlari ke arah leo. Di belakangnya nampak seorang perempuan anggun sedikit mengejar-ngejar anak tersebut. Aku dan leo sama-sama terkejut. Wajah leo nampak pucat. Anak tersebut segera memeluk leo sesampainya.
“mas, kamu disini juga. Katanya mau ke bandung sama teman kantor” kata perempuan itu yang aku sudah tahu siapa dirinya. Istri leo, lelaki pujaan ku. Lelaki dan cinta pertama ku.
“di ba-tal-kan tadi. Ummm, ka..ka-mu sama citra aja kesini?” leo berbicara agak terbata-bata.
“bertiga sama teman mas. Itu!” jawab istri leo seraya melambaikan tangan ke arah perempuan yang sangat amat aku kenal. Welas si ratu korek, sedang bergegas menuju arah kami.
“hai susan!, kamu disini juga? Katanya ada dinner sama pacar kamu?” kata welas seetengah kaget melihat aku yang berada di hadapannya. Matanya menarik kesimpulan dalam. Mulutnya agak dimajukan, seperti tak tahan menahan gosip yang akan diumbar.
Aku tersenyum kecut, memilih untuk diam.
Dan cinta hanya sebuah cerita yang belum tuntas aku baca sebab hujan sudah terlebih dahulu meluntur hapuskan kesebagian.
***