Mohon tunggu...
chairul amri
chairul amri Mohon Tunggu... Freelance -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"Storytelling" Bumi Manusia

23 Desember 2017   20:41 Diperbarui: 23 Desember 2017   20:52 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dia diajarkan membaca, sebuah keterampilan yang kelak membuat Nyi Ontosoroh terbuka dan luas wawasannya. Mungkin, Nyi Ontosoroh seorang yang cepat dalam belajar. Sehingga dalam waktu singkat dia cepat belajar membaca. Termasuk bacaan berbahasa Belanda.

Dengan keterampilannya itu, Nyi Ontosoroh tidak hanya menjalankan tugas domestik sebagai ibu rumah tangga saja. Tapi, oleh Robert Mellema dia dipercaya mengelola pabrik pertanian. Tugas-tugas itu dilakoninya dengan bantuan Darsam sebagai seorang pengawal.

Namun kisah bahagia itu Nyi Ontosoroh itu nyatanya terguncang di tengah jalan. Dalam sebuah kesempatan, anak tirinya yang bernama Maurits Mellema datang dari Belanda.

Dari kedatangannya itu, rupanya terungkap bahwa ada cerita yang belum tuntas antara Robert Mellema dengan istri pertamanya di Belanda, ibu dari Maurits Mellema. Tentu, kedatangan Maurits Mellema kala itu adalah untuk menuntut perhitungan atas perbuatan ayahnya.

Kenyataan ini membuat Robert Mellema limbung. Sedangkan bagi Nyi Ontosoroh, kenyataan ini membuatnya kecewa. Karena, suaminya berubah drastis.

Hanya demi melanjutkan kehidupan keluarganya, Annelies dan Rober Suurhof, Nyi Ontosoroh bertahan dan tetap mengelola perusahaan pertanian milik suaminya tersebut.

Inilah yang membuat Sanikem yang lugu itu telah berevolusi menjadi seorang perempuan kuat dan tegar. Dia pernah dikecewakan oleh orang tuanya. Dan, kini dia dikecewakan oleh suaminya sendiri. Kelak juga oleh anaknya sendiri, Robert Suurhof yang ditemukan tewas di sebuah rumah bordil milik tetangganya sendiri.

Baik Minke maupun Nyi Ontosoroh adalah sama-sama pribumi yang sedang memperjuangkan kesetaraan hidup dengan orang-orang Belanda. Ini terjadi saat Maurits Mellema mengajukan gugatan untuk hak perwalian atas Annelies.

Gugatan itu membuat kebahagiaan Minke dan Nyi Ontosoroh terenggut begitu saja. Karena pada akhirnya, persidangan itu memenangkan gugatan Maurits Mellema dengan pertimbangan hukum Hindia Belanda yang hanya memberikan hak perwalian kepada keluarga berdarah Belanda.

Annelies pun akhirnya diangkut ke Negeri Belanda oleh kakak tirinya. Minke kehilangan istrinya dan Nyi Ontosoroh kehilangan anak kandungnya. Keduanya telah berusaha melawan ketidakadilan itu dengan dialog lirih antara menantu dan mertua.

Minke                  : Kita kalah, Ma (berbisik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun