Berbicara mengenai ekonomi kreatif, dari 17 subsektor. Terdapat 1 sektor yang menarik perhatian saya. Fenomena masifnya video game, kemudahan dalam mengakses game secara daring, serta adanya ekosistem liga bagi para pemain bertalenta yang menekuni video game secara profesional.
Industri gaming bertumbuh sangat pesat dan eSport selalu menanjak naik, untuk saat ini.. Pasar yang matang seperti Amerika Utara dan Eropa Barat terus tumbuh.
Namun, selama beberapa tahun terakhir, jumlah penonton terus meningkat dari tumbuhnya pasar di Timur Tengah, Afrika, Asia-Pasifik dan Amerika Latin.
Selain itu peningkatan penggunaan smartphone untuk gaming telah mendorong permintaan pasar di India, Indonesia dan Brazil.
Industri gaming di Indonesia tengah mengalami perkembangan yang pesat, apalagi didukung dengan perkembangan teknologi serta meluasnya pasar gaming selama beberapa tahun terakhir. Hal ini dipercepat lagi semenjak adanya pandemi COVID-19.
Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Limelight Network, 69,2% warga Indonesia yang disurvei lebih memilih bermain game daripada menonton televisi ataupun film.
Serta, tahun 2021 lalu Kominfo mengklaim sebanyak 53,4 juta orang di Indonesia gemar bermain game PC, sedangkan 133,8 juta lainnya tercatat bermain game mobile, yang memperlihatkan besarnya ketertarikan masyarakat terhadap budaya gaming .
Jika kita melihat pasar di dalam negeri. Kemenparekraf menyebut, kontribusi game untuk ekonomi kreatif Indonesia pada 2021 adalah 2,19 % persen PDB, dengan pendapatan industri game di Indonesia mencapai 2,08 miliar dolar AS atau setara Rp.24,88 triliun, serta terdapat 44.733 jumlah tenaga kerja di subsektor ini. Di tahun yang sama ada 51 pengembang game lokal baru yang dari tahun ke tahun bertambah jumlahnya.
Jadi, apa saja yang dijual di Industri Game? Apa yang membuat pasar gaming memiliki pendapatan yang cukup besar ? Developer video game mengembangkan model bisnis yang membuatnya bisa menarik banyak pemain baru dan membuat pemain membelanjakan uang untuk game kesayangan mereka. Berikut penulis jabarkan secara rinci:
1. Mikrotransaksi