Si bujang mambang dubalangÂ
Nan bajalan sanjo rayoÂ
Nan marantak tangah malamÂ
Nan maariak tinggi ari
Â
Pidato Adat dan Pasambahan
Pidato Adat dan Pasambahan adalah salah satu jenis sastra lisan Minangkabau yang masih hidup dan beratahan sampai saat ini. Hal ini dikarenakan orang Minangkabau masih menggunakannya dalam perkawinan, makan, minum dan sebagainya. Sambah berarti memberikan penghormatan yang ditujukan kepada orang yang dimuliakan. Pasambahan merupakan pembicaraan dua belah pihak antara si pangka (yang datang) dengan si alek (yang punya acara) untuk menyampaikan maksud dan tujuan dengan cara hormat. Pembicaraan tersebut misalnya adalah menjemput pengantin, hendak mau makan, hendak kembali ke rumah dan lain sebagainya.
Pasambahan sebagai salah satu acara dalam adat Minagkabau tentunya tidak hanya sebagai salah satu media penyampaian sesuatu, tetapi di balik hal itu terdapat begitu banyak nilai-nilai budaya yang terkandung di balik acara pasambahan tersebut, diantaranya adalah nilai budaya kerendahan hati, penghargaan terhadap orang lain, musyawarah, ketelitian, kecermatan, taat dan patuh pada adat.
Talibun
Talibun adalah salah satu bentuk puisi tradisional dalam sastra Minangkabau yang mirip dengan pantun, namun lebih dari empat baris dan selalu berjumlah genap. Misalnya 2,4,6,8,10,12. Talibun sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam perayaan adat, upacara pernikahan, atau dalam penyampaian pesan-pesan moral dan sosial.
SASTRA TULIS MINANGKABAU