Saya pun mulai gelisah: mungkin memang waktu itu sudah semakin dekat. Apalagi setiap awal tahun baru, saya selalu dipertemukan oleh 10 Januari, dan seketika itu pula saya sadar bahwa usia ini sudah semakin bertambah. Mungkin inilah kali terakhir saya mengenakan jubah remaja.
Sebenarnya, petanda tersebut sudah muncul jauh sebelumnya ketika saya resmi menyandang status sebagai mahasiswa. Puncaknya pun terjadi di saat saya mengenakan toga dan jubah perguruan tinggi negeri. Saya merasakan kesedihan yang dipadukan oleh rasa kebahagiaan, senang, bangga, terharu dan emosional. Ada kesedihan dan diliputi kebahagian dibalik jubah dan toga itu.
Tapi saya merasakan kesedihan dalam diri saya. Ada sedikit banyak (kesedihan) mengelilingi saya saat ini. Saya tidak tahu apakah akhir-akhir ini kopi saya terlalu pahit atau justru terasa kemanisan, atau mungkin saya mulai mengerti bahwa saya sedang menuju akhir masa lajang dan kepada kehidupan yang lebih besar: berkeluarga. Tapi sulit untuk membayangkan itu saat ini, karena jodoh pun saya tak punya dan masih di rahasiakan oleh Tuhan.
Membayangkan rasa kehilangan, tentu saja sulit untuk saya, untuk Anda, dan untuk siapa pun juga (terlebih yang pernah merasakan). Maka tak heran kalau rasanya kita ingin memutar kembali waktu atau melambatkannya demi melihat masa lalu yang lebih lama, memperbaiki kesalahan di masa lalu itu, atau merasa tak kehilangan.
Tapi itu jelas tidak mungkin, tidak masuk masuk akal dan tidak rasional. Yang bisa dilakukan saat ini adalah menikmatinya dan melakukan sesuatu di masa saat ini demi wewangian di masa depan. Perkara apakah saya akan menikah di umur 25 sampai 28 tahun dengan seorang perempuan (entah itu dari Aceh, Medan, Jawa, Kalimantan atau daerah lainnya), itu nanti saja di pikirkan.
Mari menikmati setiap momen yang menyenangkan sekaligus yang menyedihkan. Nikmati dan maafaatkan setiap kesempatan dan peluang yang ada dengan berusaha sambil berdoa. Nikmati candaan, gurauan, dan perbedaan pendapat antara sesama teman. Nikmati juga bagi kita yang sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Nikmati apa yang ada saat ini. Apapun itu. Nikmatilah selagi masih hidup di dunia ini, sebelum Allah memanggil kita; waktunya pulang.
Tapi apapun yang terjadi: Selamat ulang tahun yang ke-24, Chaerol Riezal !
Selasa, 10 Januari 2017.
= = = = = = =
*Penulis, Chaerol Riezal adalah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, yang saat ini sedang merayakan ulang tahunnya lewat artikel ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H