Oleh: Chaerol Riezal*
Semakin ramai perbincangan dan perayaan ulang tahun seseorang, semakin menggembirakan juga buat ... Semua bagian dari hal itu berputar kencang. Bahkan semua informasi (berupa foto, ucapan selamat dan doa hingga meme-meme kocak) disebarluaskan ke semua jejaringan media sosial. Dengan kata lain, ada ajang pameran foto dan kontes uji kebolehan (?). Tetapi di sisi lain, kita dipusingkan oleh: kado apa yang harus saya berikan sebagai rasa balasan.
Karenanya, kalau Anda merayakan ulang tahun, ya biasa-biasa sajalah dalam perayaannya apalagi sampai terobsesi. Sebab bagi saya (dan ini tidak mewakili pemikiran Anda), perayaan ulang tahun yang sangat berlebihan itu adalah kamuflase dari kehidupan nyata yang ia lakoni. Kecuali bagi Anda yang merayakannya dengan cara syukuran bersama anak-anak yatim piatu, yang terlantarkan, yang tinggal di panti asuhan, atau ... anak-anak yang mengindap penyakit yang mematikan.
Bercurigalah dengan perasaan cinta, kasih sayang, kesetiaan, pengorbanan, melankolia, dan romantisme Anda terhadap diri Anda sendiri. Rawatlah sedikit ruang sinis dalam pikiran. Supaya kita tidak mudah diperah oleh perasaan kita sendiri. Tumpul dan layu diserap oleh pusaran besar beranama cinta.
***
Apakah judul tulisan ini lebay, alay, norak, menggelitik, dan mengundang gelak tawa? Ya, tentu saja. Saya tidak bisa membantahnya. Tulisan yang menguraikan tentang selamat ulang tahun untuk Chaerol Riezal ini, adalah sebuah tulisan yang bisa saya anggap sebagai kado terindah di hari ulang tahun penulis. Dan yang lebih menarik serta anehnya, tulisan ini ditulis langsung oleh Chaerol Riezal sendiri.
Saya tidak tahu, apakah diluar sana ada juga orang-orang yang mengucapkan selamat ulang tahun untuk dirinya sendiri melalui sebuah tulisan artikel seperti ini. Jika pun ada, saya juga tidak tahu entah berada diurutan berapa saya dari daftar nama-nama penulis yang menuliskan ucapan selamat ulang tahun untuk dirinya sendiri lewat sebuah artikel.
Tetapi, jika Anda menganggap tulisan ini lebay atau sejenisnya, tulisan yang lebay ini tidak dimaksudkan untuk dan sebagai pujian atau mengabarkan kepada orang bahwa saya sedang memperingati hari kelahiran saya, dan mengajak mereka untuk merayakannya, atau sekadar meminta ucapan selamat untuk saya. Rincinya, seolah saya sedang mengharapkan simpati dari seseorang. Bukan, bukan seperti itu maksdunya.
Silahkan setuju atau tidak dengan argumen di atas. Apakah perlu saya jelaskan semua alasan mengapa saya menuliskan ini untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Chaerol Riezal? Saya akui bahwa, meskipun tulisan ini terlihat dan terkesan aneh, akan saya utarakan beberapa alasan mengapa saya menuliskan ini untuk saya sendiri (itupun, saya berharap Anda membaca semua tulisan ini).
Anda tahu, saya bukanlah seorang pria yang gemar dan piawai dalam hal merayakan hari kelahiran. Bahkan saya juga tidak pernah merayakannya dengan cara; kue ulang tahun, balon HBD, menu makanan, baju yang serasi dan sebagainya. Karena kenapa, saya adalah bagian dari orang yang pemalu. Bukannya tidak pernah diajak merayakan, hanya saja saya menolak secara halus. Meskipun saya menyukai hal yang romantis, tetapi tidak dengan cara demikian.