Ucapan selamat ulang tahun memang saya peroleh dari teman dan media sosial. Tetapi selama ini, saya hanya berharap agar di umur yang baru menjadi lebih baik dan semakin dewasa. Itupun hanya di niatkan dalam hati dan tidak di umbarkan ke media. Benar bahwa sebelumnya saya tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun untuk diri saya sendiri. Itulah sebabnya mengapa saya menuliskan tentang ini, menunjukkan kepada Anda bahwa saya adalah orang yang (sedikit) aneh. Karena itulah, untuk pertama kalinya ini saya mengucapkan selamat ulang tahun untuk diri saya sendiri lewat tulisan yang ini. Lalu, apakah orang yang telah membaca tulisan ini kemudian mengikuti hal yang sama? Itu, biarkan saja selera orang yang menjawabnya.
Dengan usia 24 tahun, masa edar saya di masa remaja mungkin sudah akan mendekati hari paripurna. Dan, saat hal ini saya tanyakan kepada diri sendiri, saya punya jawabannya :
“Masa remaja saya? Itu sudah berakhir ketika saya resmi menyandang status mahasiswa. Saya tidak seperti dulu lagi, meskipun sifat candaan dan gurauan masih ada, tetapi bukankah hal itu lumrah bagi siapapun.”
Merupakan sebuah kebanggaan bagi saya sendiri, masih diberi kesempatan untuk menikmati kehidupan di dunia ini. Tentu saja, saya mendoakan hal yang terbaik untuk diri saya sendiri, dan bersiap untuk menghadapi berbagai tantangan dan ujian di masa saat ini dan masa yang akan datang. Insyaallah.
***
Dengan yang namanya waktu, manusia takkan bisa berbuat banyak. Sungguh, betapa kita ingin sekali membuatnya terasa lebih lambat atau lebih cepat, terlebih lagi jika kita marasakan momen-momen yang menyenangkan hati atau hal-hal yang membuat kita bahagia. Tetapi, ia (waktu) tetap saja berjalan sebagaimana mestinya.
Anda tahu, saat sesuatu yang sudah lama kita nikmati sudah hampir habis waktunya, di saat itulah kita merasa gelisah. Wajar kita merasa gelisah dan tidak rela kehilangannya. Perasaan gelisah itu pula yang sedang menyelimuti dan meliputi sebagian besar– walau tidak bisa dibilang semuanya– di pikiran saya.
Saya sadar bahwa saya sudah memasuki angka dua dekade lebih dalam kehidupan di dunia ini. Lalu apakah saya sudah termakan oleh waktu? Sudah mendekati senjanya?
Hari ini, 10 Januari 2017, Chaerol Riezal telah berusia 24 tahun. Satu angka lagi menuju 25, adalah sebuah usia yang cocok untuk menikah berdasarkan pengalaman Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah r.a.
Saya akan menuju angka 24 tahun ke atas memang tidak bisa dibantah lagi. Hal itu pun sudah sangat dekat. Tapi melepas dan mengingat ingatan selama 24 tahun yang sudah berlalu itu bukanlah perkara yang mudah. Dua puluh empat tahun tanpa bimbingan, motivasi, teguran, fasilitas yang diberikan dan kehadiran kedua orang tua, belum dapat saya bayangkan sampai saat ini. Entah seperti apa jadinya kalau saya tidak memperoleh hal tersebut.