#####
Aku tidak pernah memikirkannya. Namun, saat hujan turun, aku selalu teringat padanya aku berharap dia akan datang. Lantas, aku akan memintanya menghentikan hujan lagi.
Harapan tinggallah harapan. Tak pernah lagi aku melihat batang hidungnya. Ia seperti hilang di telan bumi.
Persis seperti yang ia katakan saat pertama kali bertemu. Aku membutuhkannya! Aku resah takala hujan menghampiri.
                  #####
Gerimis menghampiri langkah kakiku. Aku tergesa ingin segera sampai di kantor tempat aku bekerja.
Namun, di persimpangan jalan kudapati kerumunan orang. Aku mendekat, mencari tahu apa yang terjadi.
Mataku terpaku pada sosok yang tergeletak di tengah kerumunan. Kilau merah merah menutupi sebagian wajahnya.
Tulangku serasa lepas dari tempat melekatnya. Tubuhku menatap tak percaya pada sosok itu.Â
Aku tentu mengenali wajah itu.Â
Dia, laki-laki penghenti hujan. Aku jatuh terduduk di samping tubuhnya. Matanya setia terbuka, menatapku.