Kedua, mengurangi konsumsi yang tidak perlu. Masih berhubungan dengan poin pertama, mobil-mobil ini umumnya lebih mahal dibandingkan mobil yang sama tetapi dengan mesin naturally-aspirated (yang konsekuensinya adalah kapasitas mesin lebih besar).Â
Nah, ini memberikan kesempatan sekali lagi untuk berpikir jika ternyata sebenarnya mobil dengan dimensi lebih kecil dan tenaga mesin lebih kecil sudah mencukupi kebutuhan.
Harga lebih murah berarti mengurangi konsumsi yang tidak perlu dan uangnya bisa dialihkan untuk hal lain yang lebih berguna, misalnya membeli rumah.Â
Tidak hanya konsumen, Pemerintah dan pengembang properti juga bisa mengurangi kebutuhan lahan terkait penyediaan ruas jalan, tempat parkir, sampai garasi rumah.
Sekian ide saya mengenai penggolongan SIM untuk mobil. Kondisinya memang tricky jika dibandingkan terhadap motor karena berkaitan dengan mata pencaharian sebagai pengemudi, tetapi lalu lintas yang lebih aman tentu perlu diwujudkan.Â
Jika motor digolongkan, alangkah baiknya mobil juga digolongkan biar adil bukan? Setuju atau tidaknya teman-teman semua, mari kita berdiskusi di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H