Alex Lanier gen Z istimewa yang berpotensi jadi pemenang ajang-ajang besar lainnya di masa mendatang, termasuk Olimpiade Los Angeles 2028.
Prancis saat ini juga punya Popov bersaudara, pemain muda yang potensial wara-wiri naik podium juara hingga empat tahun mendatang.
Toma Junior Popov yang tiga minggu lalu lolos ke 16 besar Olimpiade usai menyingkirkan Anthony Ginting di fase grup, masih berusia 25 tahun.Â
Prestasi terbaik Toma sejauh ini menjadi juara Spain Masters Super 300 dan runner-up Kejuaraan Eropa.
Christo Popov yang masih berusia 22, pada tahun ini sukses juara di German Open Super 300. Perjalanan karir Christo Popov masih panjang hingga dua edisi olimpiade mendatang.
Bukan hanya Prancis, negara lainnya China, Jepang, India, Malaysia, Thailand, Denmark, dan Taiwan, juga punya pemain tunggal putra spesial dari kalangan gen Z yang akan bersaing di jajaran elit dunia hingga beberapa tahun mendatang
China punya Li Shifeng kelahiran 2000 yang saat ini ranking 7 dunia. Jepang punya Kodai Naraoka, Koki Watanabe, Yushi Tanaka, dan Takuma Obayashi, generasi Z di ranking top 40 dunia.
Gen Z lainnya yang ada di ranking top 40 tunggal putra BWF adalah Lee Zii Jia, Ng Tze Yong, Leong Jun Hao (Malaysia), Lakshya Sen, Priyanshu Rajawat, Kiran George (India), Weng Hongyang, Lei Lanxi (China), Magnus Johannesen (Denmark), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), Lin Chun-yi, Lee Chia Hao, Su Li Yang (Taiwan), Brian Yang (Kanada).
Di sisi lain regenerasi pemain badminton tunggal putra Indonesia mandek. Indonesia tidak punya gen Z yang berada di ranking top 40 dunia. PBSI masih mengandalkan trio Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Chico Aura Dwi Wardoyo, yang sudah memasuki usia 30 di Olimpiade LA empat tahun mendatang.