" Ya, ingat kan pas dekat hari libur kemerdekaan dulu kompleks kita mengadakan kerja bakti berkelompok, dan ditambah Pak Rt memberi hadiah untuk kelompok terbaik. "
" Ya masih, kalau ga salah waktu itu kamu dapat hadiah sebagai kelompok terbaik bersama Indra tetangga kita. " Vivi mengingat - ngingat kejadian yang dimaksud Terry
" Ya betul, tapi saat itu aku sedang melakukan hari malas kerjabakti. " Kata Terry
" Kalau sat itu kamu malas, bagaimana bisa menang? "
" Nah begini ceritanya... " Terry memulai cerita pertama tentang hari malasnya
[Hari malas kerjabakti
Hari ini Pak Rt mengajak warganya untuk kerja bakti, benar - benar tidak menyenangkan padahal ini hari minggu. Bukannya aku tidak suka dengan kerja bakti, malah aku suka dengan kerja bakti, karena bisa dapat makan siang gratis yang enak. Tapi sialnya hari ini aku sudah menentukan sebagai hari malasku, dan topiknya adalah malas untuk bersih - bersih. Sebagai pemalas profesional pantang bagiku untuk membatalkan hari malas, dan pilihan untuk tidak mengikuti kerja bakti juga pelanggaran kode etik pemalas. ]
Vivi langsung memotong
" Kode etik pemalas? Apalagi itu? Memangnya ada? "
" Ada donk, pemalas profesional itu ada kode etiknya .... Ciptaanku , nah kita teruskan cerita hari malas kerjabaktinya. "
[ Ya kode etik pemalas profesional, salah satu dari isi kode etik itu adalah tidak mengabaikan tugas walaupun sedang malas, dan harus menyelesaikan tugas itu tapi dengan kondisi malas. Dengan kode etik ini artinya aku tidak boleh melewati tugasku untuk mengikuti kerja bakti. Tapi bagaimana caranya? Saat sedang berpikir, secara kebetulan Indra lewat di depan rumah hendak membuang sampah. Indra adalah tetangga yang cinta kebersihan, dia adalah maniak dalam urusan bersih - bersih. Memang dewa malas selalu menolong umat pemalas dalam kesusahan, kalau aku satu kelompok dengan Indra pasti aku bisa untuk partisipasi dalam kerja bakti tapi tetap berpegang dengan kemalasanku. Segera aku memanggil Indra